KECINTAAN Henny Christiningsih dengan batik sejak usia belia, rupanya berbuah manis. Pemilik Rolupat Batik & Butik di Rawamangun, Jakarta Timur ini, sukses membantu para Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia hingga menembus pasar international berkat dukungan dan pemberdayaan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Kesuksesan Henny Christiningsih membangun bisnis fashion, khususnya batik, memang tidak dilakukan secara instan. Dia menjalani proses yang panjang dan bekerja sama dengan para UMKM. Kebetulan juga dia lahir dari keluarga pembatik.
“Dulu, awal mulanya karena kecintaan saya pada kebudayaan melestarikan batik, bagaimana mengembangkannya agar tidak musnah,” tutur Henny ditemui Okezone.com di butiknya, kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, belum lama ini.
Sukses dengan bisnis batik, Henny juga mengembangkan usahanya ke kuliner. Ide itu muncul karena kecintaannya dengan kuliner di berbagai daerah, lalu dia mencetuskan membuat kafe yang satu tempat dengan usaha batiknya.
Saat mengikuti ajang pameran-pameran, Henny sering mengamati ketika ada kebudayaan batik, pasti sukses. Di situlah dia melihat adanya peluang hingga berinisiasi membuat tempat khusus yang bisa mewadahi karya para UMKM. Tempatnya itu diberi nama Rolupat Batik & Butik.
“Tidak perlu menunggu event. Makanya saya kasih tempat khusus untuk mewadahi kebudayaan canting, tenun, dan lainnya. Sekarang lagi kita naikkin proses canting yang lebih modern dan cepat. Cap lalu dilorot, terus kita masukin canting. Supaya waktu dan teknik pembuatannya tidak terlalu lama. Kalau batik tulis, waktunya lama,” ucapnya.
Menurut Henny, tradisi lama tidak lepas dari canting. Batik akan indah ketika ada proses dicanting.
Momen Henny mendirikan Rolupat Batik & Butik pada 2017, memang tepat. Sebelum adanya Covid-19, mereka bahkan sudah menjalankan bisnis online. Sehingga ketika ada wabah itu, mereka tidak terkena dampaknya. Penjualan mereka malah tinggi.
“Jadi lebih ramai penjualan online. Orang sering beli lewat media sosial. Orang tidak perlu beli di tempat, tapi via online,” ucapnya yang mendapatkan dukungan dari BRI lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Bahkan saat kondisi Covid-19, Henny melakukan kegiatan untuk membantu menghidupkan perekonomian yang saat itu lesu dan stagnan.
“Waktu Covid pun, kita bikin program untuk meningkatkan pemberdayaan kuliner dan pelestarian budaya. Kita langsung mengadakan acara mencanting bersama Wali Kota dan ASN pada 2019, jumlahnya mencapai 1.000. Kegiatan itu memecahkan rekor MURI. Jumlahnya beberapa saja di tempat Wali Kota dengan prosedur berjarak, sementara peserta lainnya live streaming. Jadi masing-masing di kelurahan, kecamatan, mencanting dan mereka sangat antusia. Batik dengan menncanting sudah dikenalkan di Wali Kota Jakarta Timur. Akhirnya kalau ada kegiatan tentang mencanting, kegiatan Abang None, kita selalu men-support,” kata Henny.
Saat itu, Henny memberikan kegiatan pelestarian budaya lewat mencanting.
“Saya mengajak mereka lewat mencanting, dampaknya perekonomian kembali berjalan. Setelah kegiatan itu, akhirnya pegiat batik di Jakarta Timur tumbuh kembali, mulai bergerak,” ujarnya.
Pegiat batik di Jakarta Timur kala itu memang sudah ada, hanya tidak terorganisir dengan baik. Sehingga Henny membantu para UMKM dengan membawa produk mereka yang sudah dikurasi ke pameran-pameran hingga tingkat internasional.
Henny juga menyiapkan tempat untuk memajang karya mereka di Rolupat. “Karya pengrajin UMKM saya bawa ke pameran internasional seperti Turki, Insyaallah ke Jepang. Semua berjalan dengan kemandirian,” katanya.
Henny yang lahir dari keluarga pembatik, terketuk hatinya ingin ikut melestarikannya. Namun, dia mengembangkannya di Jakarta. Dia pun membeli batik secara putus ke pengrajin atau UMKM dan memajangnya di Rolupat.
“Kebanyakan saya kurasi yang bagus. Sekarang mungkin 50 lebih UMKM yang ada di kita. Itu mencakup seluruh wilayah di Indonesia,” katanya.
Upaya yang dilakukan Henny itu untuk membantu UMKM agar bisa menjalankan roda perekonomian dengan lancar. “Jika ada produk tidak punya nilai jual, tidak laku, maka akan stagnan. Sehingga itu akan berpengaruh. Untuk itu, saya beli putus produk mereka,” katanya.
Kontribusi Henny tidak sebatas beli putus, sehingga membantu perekonomian para UMKM. Namun, Henny juga tidak putus semangat memberikan masukan kepada mereka terkait selera pasar internasional.
“Dengan ide-ide dari mereka, kita kasih sentuhan yang menyesuaikan dengan selera pasar internasional. Itu setelah mengikuti pameran, misalnya dari Korea, Hong Kong, Turki. Sehingga produk mereka tidak melulu yang seperti itu, tetapi disesuaikan dengan minat pembeli. Kita senang juga jika UMKM berkembang,” katanya.
UMKM yang digandeng oleh Rolupat, kata Henny, saat ini sudah luas tidak hanya dari kawasan Rawamangun, Jakarta Timur. Tetapi juga menyasar ke Jawa, ada Pekalongan. Lalu Madura dan Pamekasan.
“Terus menyasar ke kuliner, lebih ke kopi-kopi. Itu ada di Papua. Kita ada punya kerja sama dengan UMKM petani kopi di Papua. Kita beli putus juga,” katanya.
Menurut Henny, sebanyak 50 UMKM yang digandeng, 60 persennya lebih ke fashion. Ini tantangan di kawasan Rawamangun, karena jumlah pegiat batik sedikit dan lebih banyak kuliner. Pasalnya, Jakarta tidak boleh ada limbah batik.
“Banyaknya dikembangkan ke eco print dan batik Betawi. Fashion batik lebih dominan Pekalongan, Jawa Tengah dan Madura, Pasuruan. Ciri khas batik Betawi, ada motif ondel-ondel, ada pagarnya Betawi. Tidak hanya becak, tanjidor. Sekarang dimasukkan burung, tanaman-tanaman. Saya pikir lebih berkembang ke arah sana. Tren sekarang warna-warnanya lebih keluar. Sekarang modelnya cap sama lorot, hampir konsep warnanya biru, pink. Pesisir lah,” katanya.
Menurut Henny, pasar di luar negeri lebih suka warna-warna pesisir, Jawa Tengah. “Warna cokelat, Pekalongan, Semarangan,” ujarnya.
Henny mengatakan, kalau ikut pameran ke Eropa dan Turki, pembeli lebih suka warna klasik Jawa Tengah. Warna yang simpel. Mereka mencintai budaya batik tidak untuk dipotong. Buat syal, diikat, dililit. Tidak ingin merusak batik, tidak ingin dicutting.
“Sementara pasar Jepang dan Korea, suka warna-warna abstrak, 3D. Disebut 3D karena pembuatan pewarnaannya tiga kali. Untuk pasar Australia suka untuk hiasan meja, taplak,” katanya.
Henny mengatakan, BRI banyak membantunya dan memberikan peluang. “Kalau BRI ada kegiatan atau ulang tahun, kita dilibatkan ikut pameran dan gratis. Saya ajak UMKM. Tapi kalau ikut pameran mandiri, saya yang membayar sendiri,” kata Henny.
Terkait harga produk batik di Rolupat, apakah mahal?
“Kalau boleh dibilang, relatif. Rolupat punya pasar sendiri, tidak bisa disamakan dengan lainnya. Rolupat tidak ada matinya untuk konsumennya,” kata Henny.
Selain itu, sambung Henny, kualitas batik di Rolupat juga berbeda. Termasuk juga desain, tren model dan produksinya.
“Kita punya konsumen sendiri. Kita tidak boleh membandingkan. Pasar kita selalu meningkat,” ucanya.
Kunci Sukses
Untuk menjadi pengusaha yang sukses, memang membutuhkan proses panjang. Itulah pengalaman yang sudah dilalui oleh Henny Christiningsih bersama Rolupat.
“Mengajarkan ke anak muda, agar menjalani proses. Apa pun yang kita jalankan, tidak selalu instan prosesnya. Jangan pernah takut memulai. Fokus pada awal, sehingga kita tahu pada akhirnya,” ucap Henny kepada Okezone.com.
Henny menambahkan, “Kalau kita tidak berani untuk memulai terjun di dalam usaha, kita tidak akan pernah punya awal dan tidak akan pernah menjadi akhir.”
Bagi Henny, fokus pada produk sangat penting. Termasuk menjaga kualitas harus dipahami.
“Selalu belajar tentang produk knowledge, mengenal produk, kreasi-kreasi dari luar dikombinasikan dengan punya kreativitas sendiri, sehingga akan menemukan karya yang bisa untuk mengawali suatu usaha. Jangan pernah ragu dengan apa yang kamu kerjakan,” ucap Henny.
Menariknya lagi, Henny meyakinkan kepada para calon entrepreneur untuk tidak ragu karena berarti tidak yakin tentang apa yang dibuat.
“Yakinlah pada diri sendiri, pada karya kamu, sehingga kamu terus belajar tentang knowledge kreasi, tentang produk yang akan dijual,” katanya.
Dalam merintis usaha, Henny mengatakan, pasti ada naik turunnya. Namun, hal itu alamiah dilalui oleh semua pengusaha.
“Saat kita mengawali usaha dan ada yang jatuh, itu bukan sesuatu awal yang buruk. Jadi ini ada perbaikan. Saat kita jatuh, mana produk yang harus kita perbaiki dan terima masyarakat. Saat kita jatuh, bukan suatu kegagalan. Tapi koreksi diri terhadap produk kita. Sehingga kita bisa memberikan sentuhan yang baru, sehingga kegagalan menjadi suatu keberhasilan yang tertunda,” kata Henny.
Henny mengingatkan jangan pernah takut dengan apa yang kita buat akan gagal. Menurutnya, suatu kegagalan itu adalah proses, sehingga kita bisa koreksi dan evaluasi terhadap produk kita.
“Supaya kita belajar, ada yang perlu diperbaiki dari produk kita. Jangan menyerah,” ucapnya.
Dengan adanya hal itu, kata Henny, kita bisa memperbaiki apa yang kurang dari kita. Sehingga kita bisa berhasil dari kegagalan. Karena itu memang suatu yang dinamis.
“Habis Lebaran, pembelian sepi karena orang bukan zamannya untuk belanja. Orang mulai bekerja lagi, tidak ada waktu untuk buying produksi. Kita tetap harus terus bekerja lagi, berkarya lagi. Memperbaiki dengan karya lagi. Sama dengan keseharian, ada masa jenuh. Makanya kita harus berkreasi,” ucap Henny.
Manfaat QRIS BRI
Kehadiran Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS BRI, membantu sekali bagi bisnis yang dijalankan di Rolupat.
“Sejak awal, ada QRIS BRI. Syaratnya tidak susah. Kalau ada kegiatan berhubungan dengan costumer, BRI langsung koordinasi dan memastikan QRIS bisa berjalan,” kata Henny.
Henny mengatakan, QRIS BRI tidak hanya di galerinya saja, tapi juga ada saat pameran. Hal itu memudahkan konsumen dari segi pembelanjaan.
“Konsumen sekarang sudah tidak banyak uang cash, tapi suka pakai QRIS. Anak muda banyak juga. Nasabah yang di sini lebih suka bayar pakai QRIS. Tinggal scan saja. Jumlahnya 80 persen lebih. Kalau tidak ada sinyal, kendalanya baru di situ,” ucap Henny.
Menurut Henny, pemakaian QRIS lebih suka dimanfaatkan oleh anak muda. Kalau orangtua, masih suka pakai cash.
“Market yang ke sini kebanyakan usia 35 tahun. Pakai QRIS bisa mencapai 20 orang. Tapi kalau puasa, banyak banget. Ada ratusan, karena booking. Mereka suka meeting. Di sini konsumen tidak hanya membeli batik, tapi bisa mencicipi kuliner juga, termasuk belajar mencanting. Kita ada kelas mencanting. Banyak sekolah yang request, kedutaan-kedutaan juga,” katanya yang banyak menyajikan kuliner Nusantara.
Kegiatan yang dilakukannya itu, ingin menularkan hal kebaikan ke banyak orang dan bisa berdampak positif.
“Pada dasarnya yang kita terapkan, harus dilakukan oleh seorang manusia ketika diberi berkah. Kita harus bisa memberikan saluran berkah juga ke orang lain. Itu silaturahmi manusia, menularkan sesuatu yang baik. Saya tanamkan ke anak-anak dan diri sendiri,” ucap Henny.
Serba-serbi Seputar QRIS
Mengutip dari laman Bank BRI, Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia, agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Jenis QRIS
Merchant Presented Mode
QRIS tersedia pada merchant yang kemudian dipindai oleh customer menggunakan ponsel untuk menyelesaikan transaksi di merchant tersebut.
Customer Presented Mode
Customer menunjukkan QRIS untuk dapat dipindai oleh kasir dengan menggunakan scanner yang disediakan oleh merchant untuk menyelesaikan transaksi pada merchant tersebut.
QRIS diluncurkan oleh Bank Indonesia pada 17 Agustus 2019. Berbagai manfaat QRIS bisa langsung dirasakan oleh konsumen atau merchant dalam hal proses pembayaran saat belanja.
QRIS menjadi alat yang merupakan revolusi dari QR code yang berasal dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP). Adanya sistem pembayaran cashless menggunakan QRIS, tidak semata-mata hanya dibuat untuk memudahkan para pemilik usaha. Konsumen pun akan mendapat keuntungan dari penggunaan pembayaran digital.
Apa saja manfaat QRIS yang bisa langsung dirasakan para konsumen?
1. Transaksi jadi lebih cepat
Alasan Bank Indonesia mengesahkan transaksi QRIS ini karena aksesnya begitu cepat. Manfaat QRIS ini membuat konsumen tidak perlu menunggu lama ketika ingin belanja dengan cepat. Cara menggunakan QRIS hanya perlu dengan scan barcode menggunakan kamera HP pada QR code yang sudah disediakan oleh merchant.
2. Transaksi Terjamin Keamanannya
Manfaat QRIS bagi konsumen juga untuk menjaga keamanan transaksi. Konsumen tidak perlu takut karena metode pembayaran non tunai ini sudah dijamin keamanannya oleh Bank Indonesia. Transaksi digital QRIS telah diawasi regulator satu pintu dan bagi merchant yang ingin bisa menyediakan QR code perlu melakukan pendaftaran terlebih dahulu.
3. Bebas Ribet dengan Uang Tunai dan Kembalian
Praktis dan ringkas, inilah manfaat QRIS yang dalam beberapa tahun terakhir ini sudah dirasakan penggunanya. Sesuai dengan fungsinya, QRIS menjadi sistem pembayaran non tunai, membuat konsumen tidak perlu ribet lagi harus membawa uang tunai. Apalagi jika konsumen akan berbelanja dalam jumlah yang cukup banyak.
Konsumen juga tidak akan dipersulit harus menunggu uang kembalian. Usai scan QRIS, konsumen hanya perlu mengetik jumlah uang akan dikirimkan ke penjual atau merchant. Tidak ada lagi uang kembalian yang harus diterima.
Manfaat Menggunakan QRIS untuk Merchant
Selain manfaat QRIS bagi konsumen, ada juga manfaat yang dirasakan oleh merchant. Supaya merchant bisa menyediakan sistem pembayaran QRIS, maka terlebih dahulu harus mendaftarkan diri ke BRI untuk bisa bekerjasama. Apabila telah disetujui, maka beberapa manfaat ini bisa langsung didapatkan.
1. Transaksi Cepat dan Mudah
Sama halnya dengan konsumen, merchant juga merasakan betapa cepat dan mudahnya menyediakan transaksi dengan QRIS. Merchant tidak perlu lagi menyediakan uang kembalian karena dana akan langsung masuk ke rekening. Saat transaksi belanja berlangsung, pemilik merchant hanya perlu memastikan bahwa jumlah yang dimasukkan oleh konsumen sudah sesuai uang yang harus dibayar. Minta konsumen agar menunjukkan bukti bahwa transaksi sudah berhasil.
2. Tidak Ada Kerugian karena Uang Palsu
Sampai dengan saat ini, kasus penggunaan uang palsu masih terus berlangsung karena masih adanya transaksi menggunakan uang tunai. Cukup banyak trik penipuan yang masih dilakukan oleh beberapa oknum. Uang palsu tentu saja akan merugikan para merchant.Hadirnya QRIS bisa meminimalisir kerugian karena uang palsu ini.
Jika kamu merchant sudah menerapkan sistem QRIS ini, maka keuangan bisnis setidaknya jadi lebih aman. Manfaat QRIS ini bisa menjaga keamanan transaksi ketika kamu memiliki lebih banyak bisnis.
3. Banyak Alternatif Pembayaran
Keuntungan sebuah bisnis juga dipengaruhi oleh metode pembayaran yang disediakan. QRIS bisa digunakan untuk banyak alternatif pembayaran, baik itu yang melalui dompet digital, bahkan rekening langsung. Tidak perlu khawatir lagi bahwa konsumen tidak jadi belanja karena sistem pembayaran yang mereka miliki tidak kamu sediakan. QR code pada QRIS bisa menghubungkan dengan berbagai jenis pembayaran, jadi kamu tidak perlu khawatir lagi.
4. Merchant Bisa Memantau Transaksi
Semua transaksi yang dilakukan melalui QRIS sudah pasti tercatat. Jadi, kamu bisa memantau setiap riwayat transaksi secara real time. Data transaksi ini akan membantu kamu untuk menganalisis strategi bisnis ke depannya. Jadi manfaat QRIS tidak hanya sekitar transaksi saja, namun juga untuk pengembangan usaha.
Target UMKM 2025 di BRI KC Rawamangun
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mendorong dan melakukan pemberdayaan kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia agar terus maju dan produknya bisa bersaing ke kancah global. Untuk mewujudkan target di 2025, BRI Kantor Cabang (KC) Jakarta Rawamangun mempunyai strategi khusus.
"Strategi yang dilakukan melalui beberapa program, antara lain disesuaikan dengan wilayah kerja, di mana setiap unit kerja di bawah supervisi BRI Rawamangun, hingga ke petugas pemasar memiliki wilayah kerja masing-masing. Kemudian terkait pengembangan ekosistem bisnis dan ekosistem pasar, sesuai dengan potensi wilayah masing-masing untuk dilakukan pembinaan, baik sharing session bisnis dan literasi keuangan," tutur Pimpinan Cabang BRI Kantor Cabang (KC) Jakarta Rawamangun Rahardian Umar Dani dihubungi Okezone.com, Sabtu (30/11/2024).
Terkait layanan atau produk unggulan BRI yang dirancang khusus untuk kebutuhan UMKM, kata Dani, berupa fasilitas tabungan Britama dan Simpedes yang dilengkapi dengan layanan transaksi dan alat pembayaran seperti mobile banking BRImo, internet banking QLola, merchant EDC dan QRIS, serta Agen BRILink.
"Untuk fasilitas pembiayaan berupa fasilitas permodalan melalui pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) dan komersial," ujarnya.
Bagi pelaku UMKM bisa mendapatkan pembiayaan dari BRI, tentunya harus memenuhi kriteria. Menurut Dani, secara umum UMKM tersebut harus memiliki usaha yang sudah berjalan minimal enam bulan.
Lalu, bagaimana BRI membantu UMKM yang belum memiliki akses keuangan formal agar bisa mengakses pinjaman?
"Ada beberapa tahap, mulai dari program pendampingan kepada UMKM, fasilitas pinjaman lunak untuk pemula berupa Pinjaman Usaha Mikro Kecil (PUMK), fasilitas pinjaman program pemerintah (KUR), dan selanjutnya naik kelas menjadi pinjaman komersial (Kupedes atau pinjaman komersial lain)," kata Dani.
Seiring dengan tren digitalisasi, BRI juga terus mendukung UMKM agar beradaptasi dengan platform digital.
“BRI juga mengembangkan platform digital untuk UMKM, seperti Pasar.id (platform belanja online di pasar), Localoka (platform tempat berbelanja produk unggulan UMKM), dan Pari (pinjaman online jangka pendek)," ucapnya.
Tentu saja untuk mendukung UMKM bisa kompetitif, sambung Dani, perlu dilakukan pelatihan atau program khusus untuk meningkatkan literasi digital para pelaku UMKM. Menurut Dani, pelatihan dilakukan melalui pendampingan oleh BRI secara langsung maupun gathering dengan pelaku bisnis digital yang terkait.
Sejauh ini, Dani melihat ada tantangan yang paling sering dihadapi oleh UMKM di wilayah Rawamangun, yaitu secara umum saat pengajuan pinjaman terkendala di histori Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) karena terpapar pinjaman online dan bermasalah.
Dani pun melihat ada peluang bagi UMKM untuk terus bertumbuh di tengah persaingan yang semakin ketat. Pasalnya, peluang bisnis semakin terbuka karena kebutuhan masyarakat yang terus berkembang dan adanya peluang informasi yang luas, serta cepat melalui media sosial dan internet.
“Sehingga banyak pilihan untuk memulai dan merintis usaha UMKM. Ditambah lagi dengan pendampingan dari perbankan untuk mendukung fasilitas transaksi UMKM,” ujarnya.
Terkait kontribusi UMKM binaan BRI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, menurut Dani, UMKM BRI memiliki peran penting dalam perputaran dan pertumbuhan ekonomi lokal karena para UMKM merupakan pelaku usaha yang melayani kebutuhan utama masyarakat, selanjutnya akan mendorong perputaran roda perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
"Data UMKM terus berkembang setiap saat dengan hadirnya pelaku-pelaku usaha baru yang setiap saat tumbuh dan hadir di masyarakat. Target tahun 2025 adalah terus melakukan penetrasi pasar, sehingga BRI menjadi bank pilihan utama masyarakat untuk bertransaksi dan untuk mengembangkan usaha," kata Dani.
Bagaimana dengan Holding Ultra Mikro (UMi)? Dani menjelaskan, Umi adalah program pembiayaan yang dijalankan oleh BRI bersama Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM).
“Ini dilakukan melalui kelompok-kelompok Mekaar yang dilakukan pendampingan secara kewirausahaan oleh PNM dan secara layanan transaksional perbankan oleh BRI,” kata Dani.
(Tuty Ocktaviany)