Libur Sekolah, Kemenparekraf Minta Pengelola Destinasi Perkuat CHSE Sambut Wisatawan

Ayu Utami Anggraeni, Jurnalis
Kamis 20 Juni 2024 11:39 WIB
Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan (Foto: dok. Okezone)
Share :

KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menekankan agar pengelola destinasi dan sentra ekonomi kreatif di berbagai daerah tanah air memperkuat penerapan protokol Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability (CHSE) dalam menghadapi lonjakan kunjungan wisatawan saat momen libur sekolah. 

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya menjelaskan, dalam liburan tahun ajaran ini diprediksi akan ada peningkatan kunjungan sebesar 10-20 persen dari hari-hari biasa di berbagai destinasi wisata.

Oleh karenanya, diperlukan persiapan oleh pelaku industri maupun pengelola daya tarik wisata agar dalam menerima kunjungan wisatawan tetap memperhatikan faktor kenyamanan dan keselamatan, dengan senantiasa menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara ketat dan selalu menerapkan protokol kesehatan CHSE.

Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Menparekraf Nomor SE/9/DI.01.01/MK/2022 tentang Penyelenggaraan Berwisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan di Daya Tarik Wisata. 

“Hati-hati pada potensi terjadi penumpukan di suatu tempat, maka ini harus dikelola dengan baik. Bisnis pariwisata itu bisnis persepsi, karena ketika orang-orang itu betul-betul merasakan suatu pengalaman, ketika tidak bagus pengalamannya, orang akan share tentang pengalamannya yang tidak enak,” ungkap Nia, dalam acara The Weekly Brief With Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.

Nia juga mengimbau pengelola destinasi untuk memerhatikan pengunjung saat penyelenggaraan event yang melibatkan banyak orang ataupun kerumunan di lokasi wisata, dan memastikan penggunaan wahana atau atraksi wisata sesuai dengan kapasitas daya dukung.  

Lebih lanjut, Nia meminta pengelola daya tarik wisata agar menyediakan jalur evakuasi dengan memasang papan titik kumpul untuk mengantisipasi terjadinya bencana, serta memperhatikan perubahan cuaca dan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait potensi bencana alam dan menginformasikan hal tersebut kepada wisatawan, petugas, dan masyarakat sekitar destinasi wisata. 

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya