SUKSES bagi sebagian banyak orang biasa, memang harus didapat setelah melewati banyak jalan berliku. Contohnya seperti kisah inspiratif yang dialami oleh Andoni Pridatama, enterpreneur bisnis madu lokal, Sarang Maduku satu ini.
Ya, siapa sangka berkat madu yang cukup jarang terpikirkan orang untuk digeluti sebagai bisnis, Doni bisa keluar dari jeratan hutang yang sempat melilitnya. Doni mengaku sebelumnya ia adalah pegawai salah satu bank di Indonesia, yang tengah terlilit hutang.
“Saya awalnya kerja di bank, lalu ada kondisi kelilit hutang ratusan juta. Kemudian bertemu dengan petani lokal yang sama juga maksudnya, kadang panceklik kadang bisa jualan bagus,” kata Doni pada awak media dalam gelaran Trip to Tokopedia dan ShopTokopedia di Malang, baru-baru ini.
“Hingga suatu saat, saya memberanikan diri keluar dari zona nyaman dan membuka usaha madu setelah berkunjung ke peternakan lebah,” tambahnya.
(Foto: Dok Sarang Maduku)
Januari 2020 akhirnya Doni, dengan dukungan sang istri memutuskan untuk memulai usaha madu lokal. Siapa sangka, tiga bulan kemudian, Maret 2020 pandemi Covid-19 mulai menghantam Indonesia yang sekaligus jadi momentum bisnisnya langsung berkembang pesat.
“Pas pandemi itu naik banget, karena masyarakat banyak cari madu ya itu booster imun, untuk obat. Awal saya hanya pakai dua orang peternak, pas Covid ini sampai 20 peternak,” sambung Doni.
Merasakan sukses berbisnis cukup cepat di awal, Doni mengaku awalnya pun ia juga sempat tertipu puluhan juta.
"Sempat lah mendapat petani yang tidak amanah, tertipu puluhan kotak sarang lebah yang enggak panen-panen. Ternyata sudah panen tapi karena saya kurang teliti kontrol, gak tahu kalau sudah panen tapi dimasukkan ke punya dia sendiri, ya akhirnya rugi sekitara 30 jutaan," tuturnya.
Namun ia berusaha tak menyerah, tetap bisa melihat peluang bisnis yang baik sekaligus bisa memberdayakan komunitas peternak lebah, Doni bangkit dan coba menggandeng para peternak lebah lewat usaha miliknya ini.
“Sampai sekarang sudah bekerja sama dengan 120 peternak lebah lokal dari wilayah Malang, Kediri, Pati, Sumatra dan beberapa wilayah lainnya untuk mendapatkan madu berkualitas tinggi. Kini Sarang Maduku punya lebih dari 30 varian madu dengan karakteristik, rasa, serta manfaat yang beragam,” tambahnya panjang lebar.
Dalam mengembangkan usahanya, seperti banyak pedang lain, ia juga berjualan secara online.
“Gabung Tokopedia, kalau enggak ya gak bisa jangkau lebih banyak pasar. Awalnya kan hanya sekitaran Jatim dan Malang saja, sekarang Jayapura, Papua, Medan sudah jadi reseller,” jelasnya lagi.
Bahkan dengan gamblang Doni mengaku dengan berjualan madu, ia bisa meraih omset tahunan bernilai fantastis.
“Menjangkau lebih banyak pasar lewat Tokopedia dan ShopTokopedia, Sarang Maduku bisa dapat omzet hingga Rp2 miliar per tahun. Bahkan di saat tertentu seperti promo belanja online, contohnya Waktu Indonesia Belanja (WIB), penjualan bisa meningkat hingga 3 kali lipat jika dibandingkan sebelumnya,” pungkas Doni.
(Rizky Pradita Ananda)