“Eating Quality yang terpenting adalah pemilihan bibit sapinya, kemudian kita memilih bagian mana (yang akan dimasak), serta memilih bagaimana process of cooking-nya. Kemudian, dari sisi bagaimana kita menyimpan daging, bagaimana preparation, dan terakhir tentu saja cooking-nya harus benar,” katanya.
Professional Chef Stefu Santoso berbagi tips dan ilmu mengenai pengolahan daging sapi dalam Beef Workshop Taste the Wonders of Australia. (Foto: iNews Media Group/Taufik Almizan).
Selain itu, Chef Stefu juga menyoroti daging sapi Australia yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga telah bersertifikasi halal. Prosedur halal yang sudah tercapai dengan melewati berbagai tahapan pengecekan ini, tentunya secara tidak langsung juga menentukan bagaimana kualitas daging sapi yang tetap terjaga sejak disembelih, diekspor, hingga sampai ke tangan konsumen di Indonesia.
“Daging sapi Australia sudah melalui proses sertifikasi halal yang cukup complicated. Pertama, tentu saja pada proses pemotongan, bagaimana sapi disembelih sesuai syariat Islam, kemudian setiap rumah potong yang bersertifikasi halal juga harus mendapatkan approval dari MUI. Ketiga, yang menyembelih pun harus seorang Muslim dan sudah bersertifikasi,” ucapnya.
Ditemui iNews Media Group, Chef Beni dari Harum Manis Restaurant yang merupakan salah satu peserta Beef Workshop Taste the Wonders of Australia mengaku sangat puas dengan ilmu dan tips yang dibagikan oleh Chef Stefu. Sebab, menurutnya, menjadi koki tidak hanya harus menguasai menu masakan, tetapi juga bahan baku yang menjadi unsur penting dalam sebuah masakan.
“(Workshop) ini sangat bagus, karena secara umum kita menambah ilmu. Tukang masak itu harus menguasai bahan baku, salah satunya yang sangat dibutuhkan adalah beef dengan berbagai macam kategori, mulai dari Wagyu, Black Angus, Hereford, dan lainnya. Banyak yang sudah mengenal daging sapi Australia karena teksturnya lebih bagus, lebih empuk, dan variasinya lebih banyak,” tuturnya.