JUMLAH Agen BRILink memang terus bertambah, namun Saryatun tidak melihat hal itu secara negatif. Dia fokus saja melayani konsumennya dengan sikap ramah dan tidak pilih-pilih. Termasuk menerima pembayaran dengan uang receh.
Saryatun sudah 10 tahun menjadi Agen BRILink. Dia pun sangat menikmatinya. Dengan menjadi Agen BRILink, Saryatun mengaku banyak berteman dari berbagai kalangan.
“Dari mana-mana kenal saya. Selama ini saya berusaha melayani konsumen dengan baik dan ramah,” ucapnya kepada Okezone.com, di kediamannya sekaligus tempat usaha Agen BRILink Saryatun, Jalan Kemayoran Gempol Nomor 11, RT 012 RW 06, Kemayoran, Jakarta, baru-baru ini.
Saryatun tidak pilih-pilih dalam melayani konsumen. (Foto: TUty Ocktaviany)
Niat awal Saryatun menjadi Agen BRILink tidak sekadar menambah penghasilan keluarga, tetapi membantu tetangga dan masyarakat.
Saryatun mengatakan, banyak orang memakai jasa BRILink miliknya karena sudah kenal.
“Sejak menjadi Agen BRILink, tetangga makin banyak yang tahu. Masyarakat sekitar sini jadi kenal saya semua. Mereka biasanya transfer atau tarik tunai. Termasuk bayar listrik, cicilan dan lainnya. Kadang orang Tangerang pas lewat sini, suka manfaatkan jasa BRILink milik saya,” ucapnya.
Saryatun cerita bahwa konsumennya banyak dari kelas bawah. Mereka penjual ayam potong, penjual tahu bulat, tukang bakso, dan lainnya.
“Kalau tukang ayam, suka transfernya jam 02.00 malam. Uangnya receh, Rp2.000. Dia suka naruh uang saja karena harus jualan lagi. Kalau uangnya sampai kurang, saya diminta bilang saja. Dan seringnya tidak kurang, pas saja. Tapi ya itu, uangnya receh. Saya perlu rapikan satu-satu uangnya,” ucap perempuan yang akrab disapa Bu Atun ini.
Tidak hanya tukang potong ayam, Saryatun mengaku konsumennya yang tukang tahu bulat juga sering transfer uang Rp2.000.
“Saya tidak masalah. Tidak merasa terganggu. Sama-sama duit juga. Setahu saya, Agen BRILink lainnya ada yang tidak mau terima uang receh,” ucapnya.
Atun memang sangat all out melayani konsumennya. Jam berapa pun dia bisa melayani.
“Mereka suka janjian, telepon saya dulu. Jadi, saya tahu dia akan datang ke rumah. Saya kasihan jika mereka tidak dilayani saat ingin transfer uang,” kata Atun sekaligus jalani bisnis pulsa dan camilan di rumah.
Niat tulus Atun yang membantu masyarakat lewat Agen BRILink, rupanya berbuah manis. Dalam beberapa kesempatan, dia mendapatkan reward dari Bank BRI sebagai Agen BRILink yang transaksinya banyak.
“Saya dapat emas, 5 gram dan 2 gram. Transaksi antar bank di saya banyak. Jadi dapat hadiah untuk kategori wilayah BRI RO Jakarta 1,” kata Atun yang bercita-cita ingin umrah.
Atun cerita, waktu itu hadiahnya langsung dianter oleh perwakilan BRI Kanwil dan mantri. Atun senang sekali, usahanya selama ini ternyata diapresiasi.
“Ya Allah, terima kasih banyak telah menolong saya. Bersyukur, BRI menolong saya dari bawah. Saya berharap BRI lebih maju, saya juga maju,” ucapnya.
Agen BRILink Bantu Masyarakat Setiap Waktu
Agen BRILink di wilayah Kantor Cabang Jakarta Kemayoran tersebar di beberapa wilayah. Saat ini, jumlah Agen BRILink-nya mencapai 2.266 agen.
“Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahun 2024, target jumlah Agen BRILink sebanyak 2.783 agen. Jumlah saat ini sudah mencapai 2.266 agen. Kekurangan di tahun ini sebanyak 515 agen,” tutur Pimpinan Cabang BRI Kantor Cabang Jakarta Kemayoran Yogie Wirawan Murtiono dihubungi Okezone.com di Jakarta, baru-baru ini.
Yogie pun mengapresiasi para Agen BRILink yang sepenuh hati melayani masyarakat. Apalagi saat ini jumlahnya banyak dan tersebar di beberapa wilayah.
Contoh yang dilakukan Agen BRILink Saryatun pun sangat inspiratif. Dia tidak pilih-pilih dalam melayani masyarakat, termasuk dengan waktu tidak terbatas.
“Semoga Agen BRILink dapat membantu masyarakat dalam melakukan transaksi perbankan. Mereka juga dapat menyesuaikan nasabah kapan pun. Sehingga apabila jam operasional bank tutup, transaksi masih dapat dilakukan di Agen BRILink terdekat,” kata Yogie.
Menurut Yogie, timnya di BRI KC Jakarta Kemayoran juga terus melakukan upaya dan strategi untuk membantu meningkatkan transaksi di masing-masing Agen BRILink.
“Kami kunjungan dan maintenance ke Agen BRILink dan sosialisasi program-program berhadiah yang sedang berjalan. Termasuk dibuatkan gimmick untuk pembuatan EDC BRILink dan mengajak nasabah untuk menggunakan fasilitas Agen BRILink karena banyak manfaatnya,” tuturnya.
Melihat banyaknya manfaat ketika menjadi Agen BRILink, Yogie pun memaparkan syarat menjadi agen. Menurutnya, syarat untuk menjadi Agen BRILink, antara lain harus memiliki usaha (sudah berjalan minimal satu tahun) dan mempunyai rekening di BRI.
“Jika akan mengajukan mesin EDC, ada hold dana di rekening sebesar Rp3 juta jika nasabah yang akan megajukan BRILink tidak ada pinjaman di BRI,” ucapnya.
Untuk berkas yang harus disiapkan, kata Yogie, fotokopi buku tabungan BRI, fotokopi KTP, Surat Keterangan Usaha (SKU), nomor HP dan E-mail yang sudah terdaftar BRImo, serta NPWP (jika ada).
“Proses untuk menjadi Agen BRIlink sangat cepat, hanya membutuhkan kurang lebih satu minggu,” ucapnya.
Syarat Jadi Agen BRILink
Berikut ini panduannya selengkapnya syarat jadi Agen BRILink, seperti Okezone.com dikutip dari laman resmi Bank BRI.
1. Belum menjadi agen dari bank penyelenggara Laku Pandai
2. Memiliki surat keterangan legalitas usaha (sekurang-kurangnya dari perangkat desa) atau SK pengangkatan pegawai tetap atau SK pensiunan
3. Memiliki sumber penghasilan dari kegiatan usaha dan atau kegiatan tetap lainnya minimal dua tahun
4. Memiliki rekening simpanan berkartu di Bank BRI, menyetor uang jaminan sebesar Rp3 juta dan saldo tersebut diblokir selama menjadi agen
5. Memiliki rekening pinjaman di Bank BRI (tanpa harus menyetor uang jaminan) dengan kolektibilitas lancar selama enam bulan terakhir.
6. Pengajuan agen dapat berbentuk perseorangan atau instansi berbadan hukum.
Lantas, bagaimana prosesnya menjadi agen BRILink?
1. Kelengkapan identitas
2. Menjadi nasabah BRI
3. Melengkapi surat izin usaha
4. Pengisian formulir dan proses berkas di uker BRI
5. Proses instalasi perangkat agen BRILink
6. Agen siap melayani.
(Tuty Ocktaviany)