Dokter Rafah Gambarkan Situasi Kesehatan di Gaza, Wanita Hamil dan Menyusui Hidup Sengsara

Firly Aghisty Cahyarani, Jurnalis
Sabtu 16 Maret 2024 10:00 WIB
Dokter di Gaza sedang memeriksa ibu hamil. (Foto: UNFPA)
Share :

KONDISI darurat di Jalur Gaza semakin memburuk, petugas kesehatan dan pasien di Rafah menyampaikan kabar memilukan tentang keadaan yang menimpa kota Rafah.

Seorang Dokter Kandungan, dr. Mohamed Ragab kini tengah memberikan layanan kesehatan kepada perempuan hamil di salah satu tenda darurat di Rafah. Hal itu terjadi usai rumah sakit tempatnya bekerja dibombardir pada Februari 2023. Saat ini sebanyak 70 perempuan setiap hari datang mencari perawatan kesehatan antenatal dan kehamilan di tenda tersebut.

Merangkum dari situs UNFPA, Sabtu (16/3/2024) hanya 12 dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih berfungsi tetapi hanya ada dua rumah sakit yang dapat memberikan layanan persalinan. Jumlah kelahiran harian di Gaza mencapai sekitar 180 setiap harinya.

Sejak Oktober 2023, terjadi peningkatan konflik yang menyebabkan sekitar 1,7 juta orang menjadi pengungsi di Gaza, dengan perkiraan 1,5 juta orang yang mengungsi di Rafah. Kekurangan makanan, bahan bakar, air bersih, dan perlengkapan medis, menyebabkan penyakit meningkat, kelaparan, dan kekurangan gizi akut.

Kondisi ini berdampak pada lebih dari 155.000 wanita hamil dan menyusui, serta bayi yang baru lahir. Keterbatasan fasilitas medis dan kebersihan di kamp menyebabkan risiko infeksi bagi ibu hamil dan bayi yang baru lahir.

Dokter Ragab mencatat peningkatan kasus infeksi saluran kencing dan masalah kesehatan reproduksi akibat kurangnya persediaan air bersih dan fasilitas kebersihan yang memadai.

“Sebagian besar kasus yang kami tangani adalah infeksi saluran kemih akibat kurangnya air bersih. Beberapa wanita mengalami infeksi ginekologi dan infeksi dada karena terkena flu,” tuturnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya