BILA Anda terlalu sakit atau kondisi kesehatan tubuh mendadak tak memungkingkan untuk terbang, beberapa maskapai penerbangan mungkin menawarkan pengembalian uang (refund), opsi penerbangan alternatif, atau kredit perjalanan. Namun, semua hal tersebut tergantung pada kebijakan masing-masing maskapai.
Setiap maskapai penerbangan, umumnya memiliki kebijakan terkait hal ini. Maskapai berbiaya rendah (low cost) mungkin cenderung tidak menawarkan pengembalian uang, dibanding maskapai penerbangan yang lebih mahal.
Mengutip AirAdvisor, berikut tujuh faktor yang perlu dipertimbangkan untuk membantu Anda menerima kompensasi atas penolakan naik pesawat manakala kondisi tubuh sakit sehingga berisiko melanjutkan penerbangan.
1. Hubungi maskapai terkait
Jika Anda terlalu sakit untuk melakukan perjalanan, hubungi layanan pelanggan maskapai penerbangan sesegera mungkin.
Jelaskan situasi Anda dan tanyakan tentang kebijakan mereka untuk mendapatkan refund tiket pesawat karena batal terbang akibat.
2. Dokumentasi rekam medis
Beberapa maskapai penerbangan mungkin memerlukan dokumentasi rekam medis, seperti surat keterangan dari dokter, yang menunjukkan bahwa terlalu sakit untuk bepergian.
Tanyakan kepada maskapai penerbangan tentang persyaratan khusus mereka untuk dokumentasi medis.
3. Tiket bisa dikembalikan vs tak bisa dikembalikan
Jika memiliki tiket yang tidak dapat dikembalikan, mendapatkan pengembalian dana penuh bisa lebih sulit. Namun, beberapa maskapai penerbangan menawarkan kebijakan fleksibel jika Anda benar-benar sakit.
Jika Anda memiliki tiket yang dapat dikembalikan, Anda mungkin akan lebih mudah mendapatkan pengembalian dana, tetapi perlu mengecek lagi lebih detil kebijakan spesifik maskapai penerbangan.
4. Asuransi perjalanan
Ketika membeli asuransi perjalanan, periksalah polis Anda untuk mengetahui apakah asuransi tersebut mencakup pembatalan apabila sakit. Beberapa polis komprehensif mungkin memberikan perlindungan untuk penyakit yang terdokumentasi yang menghalangi Anda terbang.