JEPANG akan meluncurkan visa digital nomad pada Maret bulan depan. Kebijakan ini memungkinkan warga negara dari 49 negara, termasuk negara-negara anggota Uni Eropa, untuk tinggal di negara tersebut hingga enam bulan.
Dengan kota-kota yang ramai, pemandangan alam yang beragam, dan budaya pop yang terkenal di dunia, Jepang adalah tempat yang tepat untuk menggabungkan pekerjaan dan perjalanan.
Negara ini semakin membuka diri terhadap orang asing dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian dan daya saing internasional, yang terancam oleh populasi yang menua.
Lebih dua juta warga negara asing kini bekerja di negara ini, ini adalah jumlah tertinggi yang pernah ada, menurut Kementerian Tenaga Kerja Jepang.
Melansir Euronews, warga negara dari 49 negara berhak mengajukan permohonan visa digital nomad Jepang. Ini termasuk negara-negara yang telah menandatangani perjanjian pajak dengan negara tersebut atau bebas visa ketika mengunjungi Jepang.
Semua negara Uni Eropa disertakan, bersama dengan Armenia, Belarus, Georgia, Islandia, Liechtenstein, Moldova, Monako, Makedonia Utara, Norwegia, Serbia, Swiss, Turki, dan Inggris.
Visa ini menargetkan para profesional yang berketerampilan tinggi, terutama mereka yang bekerja di bidang Teknologi Informasi (TI). Beasiswa ini akan diberikan untuk 'aktivitas yang ditentukan', termasuk bekerja jarak jauh untuk perusahaan di luar Jepang atau sebagai wiraswasta lepas untuk klien di luar negeri.