Kisah Ustadz Jadi Imam Salat Maghrib di Kota Saranjana, Seminggu Tak Pulang Dikira Meninggal Dunia

Nanda Dwi Cahyani, Jurnalis
Sabtu 20 Januari 2024 08:02 WIB
Ilustrasi (Foto: Rawpixel)
Share :

Mustafa menceritakan bahwa rajanya mencari pengurus masjid, dan Abah Hamid dipilih setelah melewati ujian gangguan makhluk halus sebagai tes keteguhan hati.

Gerbang megah pun terbuka, terlihat pemandangan kota besar nan indah dengan bangunan megah dan penduduk berpakaian muslim. Mustafa lalu membawa Abah Hamid naik delman menuju masjid, dengan kubah emas berlantai kristal.

Sementara itu di desa tempat tinggal mendadak gempar karena tidak mendengar adzan Maghrib yang selalu dilantunkan Abah Hamid. Jamaah pun cemas, hingga salah satu jamaah bernama Pak Jamil mencoba ke rumah Abah Hamid.

Namun, ia hanya bertemu dengan istrinya, yang menjelaskan bahwa Abah Hamid pamit pergi ke mushola sejak pukul 17.30 Wita atau sebelum waktu Maghrib tiba.

Warga yang dipimpin kepala desa lalu melakukan pencarian seusai Salat Maghrib. Mereka mencari Abah Hamid di tengah kegelapan malam yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak.

Ilustrasi kota gaib (Foto: Pixabay)

Dengan perlengkapan ritual mencari orang hilang, seperti entong kayu, kentongan, nyiru, dan obor, mereka menyusuri hutan antara rumah Abah Hamid dan mushola. Namun, hasilnya tetap nihil.

Tanpa mereka sadari, Abah Hamid telah 'diambil' oleh penduduk Saranjana. Selepas mengimami Salat Maghrib, Mustafa lalu membawa Abah Hamid menuju istana yang terbuat dari emas dan menyuguhkannya hidangan yang sangat jarang dia temui di kampungnya.

Setelah perjamuan selesai, Mustafa mengantar Abah Hamid pulang dengan kuda dan kereta yang indah. Namun, Abah Hamid sempat diminta memejamkan mata dan seketika telah kembali di depan rumahnya.

Setiba di depan rumah, Abah Hamid sayup-sayup mendengar suara orang tahlilan. Begitu masuk rumah ternyata benar, ia mendapati warga sedang duduk tahlilan karena mengira Abah Hamid sudah meninggal dunia setelah lama tak pulang ke rumahnya.

Jamaah yang melihat Abah Hamid di depan pintu kaget bukan kepalang bercampur bahagia. Pembacaan tahlil seketika dihentikan, dan Abah Hamid diminta jamaah untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, dan ke mana dirinya selama ini.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya