NASIB malang dialami pria Turki bernama Hakan Yıldırım. Mulanya bermaksud berobat gigi, namun ia malah mengalami penderitaan setelah empat gigi depannya dicabut oleh seorang petugas kebersihan yang menyamar sebagai dokter gigi di sebuah klinik di Istanbul.
Melansir Oddity Central, Selasa (5/12/2023), pria berusia 42 tahun tersebut menderita sakit gigi parah, kemudian menelpon klinik gigi di distrik Kagithane untuk membuat janji darurat.
Panggilannya dijawab oleh Cemal Şenaslan yang mengaku sebagai dokter gigi dan menyuruh Hakan datang ke klinik pada malam hari.
Saat Yıldırım tiba di klinik, ia disambut oleh Şenaslan yang mengaku dosen jurusan kedokteran gigi.
BACA JUGA:
Setelah memeriksa sebentar gigi pasien, Cemal Şenaslan memberitahunya bahwa empat gigi depannya harus dicabut. Yıldırım terkejut dan mengatakan bahwa giginya mengalami abses sehingga tidak boleh dicabut.
Sang dokter gadungan pun tampak kesal dan berkata “Apakah Anda mengajari saya pekerjaan saya?”
Cemal membius dan mencabut empat gigi Yıldırım. Cemal membebankan biaya pemeriksaan sebesar 1.000 lira atau sekitar Rp535.000 kepada Yıldırım tanpa memberikan tanda terima.
Keesokan harinya, Ia kembali ke klinik gigi karena rasa sakit yang dialaminya. Ia mengungkapkan kepada dokter di sana, Ibrahim Levent C bahwa Şenaslan adalah dokter gigi yang telah mencabut giginya.
“Cemal adalah pembersih saya, dia datang dan membersihkan di malam hari,” kata dokter tersebut.
BACA JUGA:
Akibat pencabutan gigi tersebut, Yıldırım menderita selama lebih dari sebulan. Ia dirawat di ruang gawat darurat, wajahnya bengkak, dan ada bekas memar di bawah matanya.
“Cemal Şenaslan sepenuhnya bersalah dalam kasus ini," kata pengacara Yıldırım, Oguzhan Er, di pengadilan.
“Selain mengalami kerusakan pada badannya klien juga mengalami trauma psikologis. Oleh karena itu, kami ingin 100 ribu lira (Rp53,6 juta) kerusakan non-finansial dikumpulkan dari Cemal bersama dengan bunganya,” tambahnya.
Pengadilan akhirnya menjatuhkan hukuman 2, 5 tahun penjara kepada Cemal atas praktik kedokteran gigi tanpa izin dan memaksanya membayar kompensasi kepada Yıldırım atas trauma yang dideritanya.
(Salman Mardira)