dr Prima menambahkan, saat seseorang terinfeksi HPV, maka dia tidak serta merta terkena kanker serviks. Berbeda dengan Covid-19, kanker serviks baru muncul 20 - 25 tahun kemudian setelah seseorang terinfeksi HPV.
Dikutip dari Antara, selain itu, sistem kekebalan tubuh yang lemah, riwayat infeksi menular seksual, riwayat keluarga dengan kanker serviks serta melakukan hubungan seksual pada usia sangat muda diketahui menjadi faktor risiko terjadinya kanker serviks.
"Kami selalu menyarankan agar semua wanita yang sudah berumah tangga rutinlah melakukan pap smear, deteksi dini untuk bisa menilai kesehatan leher rahimnya," demikian saran dr Prima.
(Dyah Ratna Meta Novia)