Festival Pustaka Sastra, Upaya Perlindungan Hak Cipta dan Memerangi Pembajakan di Dunia Sastra

Devi Ameilia Putri , Jurnalis
Jum'at 27 Oktober 2023 14:14 WIB
Festival Pustaka Sastra, (Foto: Dok Tokopedia)
Share :

TEPAT pada 25 Oktober 2023, Tokopedia resmi menggelar Festival Pustaka Sastra dengan semangat #banggabacabukuasli sebagai salah satu upaya menggalakan perlindungan hak cipta untuk industry dunia sastra Indonesia.

Gelaran acara ini sendiri langsung dihadiri oleh Wakil Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Hilmi Adrianto bersama Penulis Sastra Indonesia, Dee Lestari, Vice President of Physical Goods Tokopedia, David Kartono.

Selain itu juga ada Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Anggoro Dasananto, serta Pendiri POST Bookshop & Press, Teddy W. Kusuma yang bertujuan untuk mengkomitmenkan penghapusan buku bajakan dari platform Tokopedia.

Festival yang juga didukung oleh IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) ini dibuat karena adanya perkembangan teknologi yang pesat di Indonesia, terutama dalam bidang sastra, yang di sisi lain tak ditampik menimbulkan beberapa masalah, yang paling menonjol misalnya adalah meningkatnya penggunaan buku bajakan secara ilegal.

 BACA JUGA:

“Inisiatif Festival Pustaka Sastra memiliki berbagai program, salah satunya pembuatan halaman khusus Festival Pustaka Sastra. Halaman ini menyajikan hasil kurasi produk buku asli dari para penulis Tanah Air,” jelas David Kartono.

(Foto: Tokopedia) 

“Tokopedia juga menghadirkan halaman khusus bagi masing-masing penulis agar mempermudah pembeli mendapatkan buku asli dari penulis-penulis favorit mereka,” tambahnya.

Festival ini bertujuan untuk memberikan perlindungan dan kenyamanan bagi pengguna Tokopedia serta memberikan dukungan bagi penerbit dan penulis untuk melindungi hak-haknya.

Bergerak cepat, dalam upaya meningkatkan penghapusan produk bajakan, diketahui sudah sekitar 80 juta produk telah dihapus dan 2000 merek telah melaporkan produk-produk yang melanggar. Tokopedia menekankan komitmennya untuk menampilkan marketplace yang sah secara hukum dan mengurangi pelanggaran.

Selain itu pengadaan sosialisasi dilakukan melalui webinar sebagai Upaya untuk meningkatkan kesadaran mengenai buku bajakan di berbagai daerah seperti Surabaya, Yogyakarta, dan Bali.

Dalam kesempatan yang sama, Dewi Lestarai atau akrab disapa Dee, sebagai penulis karya sastra mengungkapkan ancaman yang dihadapi penulis yang paling nyata, memang proses pembajakan buku yang sangat cepat. Menurut Dee Lestari buku fiksi yang paling sering dibajak.

“Pembajakan buku kini bukan hanya fisik, namun juga digital dan termasuk buku bajakan di online platform. Ini sangat merugikan, dan bisa mencederai para penulis dan pelaku industri ini. Maka kami–para penulis–sangat mengapresiasi keberadaan Festival Pustaka Sastra Tokopedia,” jelas Dee.

Melalui kerja sama antara pemerintah, Tokopedia dan konsumen ini diharapkan dapat menmberikan perubahan yang signifikan terhadap maslaah pembajakan buku. Supaya bisa mewujudkan harapan itu Tokopedia melakukan berbagai langkah untuk melindungi pencipta dan pembeli, sepetrti

1. Membentuk Tim Khusus Pemantauan Kekayaan Intelektual (KI)

2. Membuat Otomatisasi dan Teknologi Cegah Pelanggaran KI

3. Membuat portal Pelaporan KI Tokopedia

4. Membuat Tokopedia Bran Alliance Program

5. Memberikan Penalti Pelanggaran HKI

6. Mencegah Pelanggaran Berulang dari akun-akun yang pernah melanggar

7. Memberikan Edukasi KI untuk Penjual

Tak sia-sia, sederet usaha memerangi pembajakan karya sastra di E-Commerce ini pun diungkap David, menunjukkan hasil yang nyata.

“Berkat beragam upaya proaktif yang dilakukan Tokopedia, terlihat ada penurunan jumlah laporan pelanggaran HKI lebih dari 50 persen. Hal ini menjadi sinyal positif keberhasilan Tokopedia bersama para mitra strategis dalam memerangi pelanggaran HKI di Indonesia, khususnya di dalam platform Tokopedia,” pungkasnya.

(Rizky Pradita Ananda)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya