Sadar Gak Sih Cuaca Malam Hari Lebih Panas? Ternyata Ini Penyebabnya

Wahyu Sibarani, Jurnalis
Selasa 17 Oktober 2023 12:32 WIB
Cuaca Panas di Malam Hari. (Foto: Freepik)
Share :

CUACA panas di siang hari memang kerap membuat kita gerah dan malas untuk keluar ruangan. Cuaca panas pun membuat kita kerap berkeringat dan tentu saja malas untuk beraktifitas.

Tapi, tahukah Anda jika cuaca di malam hari belakangan juga lebih panas dan bikin gerah. Padahal, banyak yang berasumsi bahwa udara di malam hari akan jauh berbeda dengan kondisi siang akan memberikan suasana jauh lebih nyaman, apalagi di malam hari matahari tidak kelihatan.

Hanya saja anggapan itu justru salah kaprah. Disadur dari siaran YouTube BMKG, cuaca panas merupakan kombinasi dari perubahan suhu, kelembaban, dan angin. Semakin tinggi kelembaban, maka udara semakin jenuh oleh uap air pula. Sementara itu, tingkat kelembaban lebih tinggi pada malam hari. Kelembaban itu tercermin dari kabut dan embun di rumput.

"Tingkat kelembaban lebih tinggi karena udara yang lebih dingin pada malam hari tidak dapat menampung uap air sebanyak udara hangat," terang BMKG melalui siara video di YouTube itu.

"Udara yang lebih dingin lebih mudah jenuh dan ketika udara tidak dapat lagi menampung uap air, maka uap air akan berkumpul di permukaan bumi dalam bentuk embun," lanjutnya.

Udara yang penuh oleh uap air lantas menghambat penguapan panas dari pori-pori kulit. Cuaca malam juga terasa lebih panas sebab radiasi gelombang panjang dari Bumi.

"Sebenarnya yang menghangatkan udara di dekat permukaan Bumi adalah radiasi gelombang panjang dari bumi yang ketika malam hari akan tetap teremisi ke atmosfer," ungkap BMKG.

Sementara Kristina Dahl, analis dari Clean Technica menjawab fenomena kondisi malam hari yang sangat panas dibanding biasanya. Dia malah mengatakan di tengah krisis iklim seperti yang terjadi sekarang, kondisi malam malah lebih cepat panas dibandingkanb iasanya.

"Justru dampak perubahan iklim bahkan lebih jelas terlihat pada suhu malam hari dibandingkan suhu siang hari. Suhu malam hari lebih panas dan lebih cepat dibandingkan siang hari. Kondisi itu malah membuat manusia semakin kehilangan kesempatan untuk mendinginkan diri," sebut Kristina Dahl.

Dia melanjutkan pemanasan global menyebabkan munculnya banyak awan yang menutupi daratan. Jumlah awan yang meningkat itu pada siang hari memantulkan sinar matahari kembali ke angkasa.

Hanya saja di saat yang bersamaan awan itu menyerap dan memancarkan kembali panas kembali ke permukaan Bumi pada malam hari. Alhasil kondisi Bumi di malam hari benar-benar terasa panas. "Manusia berharap bahwa suhu malam hari yang lebih dingin dapat meredakan panasnya siang hari selama gelombang panas. Sayangnya itu tidak terjadi," ujarnya.

Dia malah khawatir kondisi malam hari yang panas justru akan berpengaruh pada kesehatan manusia. Tubuh manusia yang tidak mampu melepaskan panas ekstra yang terkumpul di siang hari akan mengalami gangguan kesehatan. Beberapa risiko yang dihadapi di antaranya adalah dehidrasi terus-menerus, penyakit yang berhubungan dengan panas, cedera, dan kematian.

"Orang lanjut usia dan orang-orang di negara-negara berpendapatan rendah adalah sangat rentan terhadap kurang tidur saat cuaca panas," tegasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya