Mel Ahyar juga berinisiatif untuk mengembangkan wastra Nusantara sebagai sumber daya kreativitas terbarukan. Sebab Mel yakin budaya itu sifatnya harus dipelajari, tidak bored in the bone.
"Tidak ada generasi muda yang dari lahir sudah serta-merta langsung berbudaya. Kolaborasi menggunakan wastra tidak hanya untuk meregenerasi pengrajinnya, tapi juga meregenerasi customers dari brand Mel Ahyar,” ujarnya.
Sementara itu, CEO MMAC Arie Panca menambahkan, agar proses regenerasi ini berjalan mulus, dibutuhkan keterampilan tersendiri. Lintas generasi harus membuat ini semua survive.
"Memang butuh kepekaan dalam mengenal wastra, mengolah, kemudian memodifikasinya secara respectful as a piece of art terhadap wastra itu sendiri, dan kejelian melihat momentum taste dan market masa kini,” ujar Arie Panca ditemui di sela-sela acara.
(Helmi Ade Saputra)