Tak hanya itu, di kamar itu pula, Hafshah meminta kepada ayahnya dibuatkan sebuah jendela yang selalu terbuka agar ia bisa terus memandangi makam Sang Kekasih, Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam. Alhasil, jendela itu harus selalu terbuka selamanya, sampai akhir dunia.
Setelah Sayyidah Hafshah wafat, jendela itu tetap dibiarkan terbuka hingga hari ini, melewati kurun waktu 1400 tahun atau 14 abad lamanya jendela itu tetap dibiarkan menganga menghadap langsung ke pusara makam Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam.
Jendela Sayyidah Hafshah (Foto: TikTok/@erwinismailkohler)
Jendela ini sebenarnya memiliki beberapa nama. Imam As-Suyuthi menyebutnya sebagai 'Jendela Umar bin al-Khattab', sementara Ibnu Katsir menamakannya 'Jendela Keluarga Umar'. Setiap penguasa yang memimpin Masjid Nabawi selalu memperhatikan keberadaan jendela yang terbuka ini.
Pemerintah Kerajaan Saudi pun tetap menjaga janji Khalifah Umar terhadap putrinya Sayyidah Hafshah untuk membiarkan jendela ini selalu terbuka, bahkan mungkin hingga akhir dunia nanti. Wallahu a'lamu bishshawab.
(Rizka Diputra)