Mereka kemudian bersumpah tak akan kembali ke tanah air mereka, kemudian membakar kapal tongkang tersebut dan menetap hingga sekarang diwilayah Kabupaten Rokan Hilir tersebut.
Festival bakar tongkang ini dirayakan tiap tahun pada hari ke- 16 bulan ke- 5 berdasarkan kalender tahunan Tiongkok, tradisi ini pula yang disebut Go Gek Cap Lak( dari kata Go berarti 5 serta Cap Lak yang berarti ke- 16) disorot dengan aksi simbolis membakar replika kapal tradisional Cina selaku puncak festival.
Prosesi pembakaran diawali dengan menetapkan posisi haluan tongkang sesuai petunjuk Dewa Kie Ong Ya atau Dewa laut. Kemudian diletakkan pada posisi pembakaran dan kertas sembahyang dan ditimbun dekat lambung kapal yang siap untuk dibakar.
Dengan adanya acara ini, juga menjadi salah satu bentuk untuk mempromosikan pariwisata dan budaya daerah kepada wisatawan yang datang berkunjung.
(Salman Mardira)