22 Juni ditetapkan sebagai HUT DKI Jakarta. Tahun ini, hari jadi Kota Jakarta memasuki usia yang ke-496 tahun.
Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa Hari Ulang Tahun Jakarta diperingati setiap tanggal 22 Juni? Nah, ternyata begini sejarahnya, dilansir dari berbagai sumber, Rabu, (21/6/2023).
Wali Kota Jakarta periode 1953-1958, Sudiro, menyadari pentingnya peringatan ulang tahun untuk kota Jakarta. Ia lantas ingin berdirinya Kota DKI Jakarta berbeda dengan peringatan berdirinya Batavia.
Sudiro lantas memanggil sejumlah ahli sejarah seperti Mohamad Yamin dan Sukanto serta wartawan senior Sudarjo Tjokrosiswoyo untuk meneliti kapan Jakarta didirikan oleh Fatahillah.
Dari sana, Sudiro berkeyakinan bahwa tahunnya adalah pasti, yaitu 1527. Namun yang menjadi pertanyaan adalah hari, tanggal, dan bulan lahirnya Kota Jakarta.
Ya, sebelumnya, nama Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta telah beberapa kali mengalami perubahan nama.
(Foto: myeatandtravelstory.wordpress.com)
Di zaman dahulu, tepatnya pada tahun 397 M, kota Jakarta diberi nama Sunda Kelapa. Lalu, Fatahilah berhasil merebut Sunda Kelapa dan mengubah namanya menjadi Jayakarta, pada tanggal 22 Juni 1527 silam.
Dr. Sukanto kemudian menyerahkan naskah berjudul 'Dari Jayakarta ke Jakarta'. Dia menduga bahwa 22 Juni 1527 adalah hari yang paling dekat pada kenyataan dibangunnya Kota Jayakarta oleh Fatahillah.
Setelah dibahas lalu ditetapkanlah pada 22 Juni 1527 sebagai berdirinya Kota Jakarta. Hal ini tertuang dalam keputusan DPR kota sementara No.6/D/K/1956.
Melalui PP No 2 Tahun 1961 juncto UU No 2 PNPS 1961 dibentuk Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
Akhirnya, sejarah kota Jakarta ulang tahun diperingati setiap tanggal 22 Juni. Di momen itu, Jayakarta memiliki banyak peranan penting dalam sejarah kebangkitan nasional.
Namun, pada tahun 1619 VOC yang dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen merebut Jayakarta dan mengganti namanya menjadi Batavia. Terakhir, pada tahun 1942, Jepang menduduki Indonesia dan nama kota berubah menjadi Jakarta.