Berisiko Dehidrasi dan Hiperglikemia, Penderita Diabetes Perlu Lakukan Ini Sebelum Berpuasa

BAGI umat Muslim, berpuasa di bulan suci Ramadhan adalah wajib. Lantas, bagaimana jika memiliki penyakit diabetes? 

dr Dicky Tahapary, Ph.D, Sp.PD KEMD FINASIM, Staf Divisi Metabolik Endokrin Departemen Penyakit Dalam FKUI RSCM mengatakan, ada risiko yang perlu diperhatikan penderita diabetes jika ingin berpuasa. Karenanya, perlu pengecekan kadar gula darah sebelum puasa.

"Diabetes berpuasa ada risiko ada dua yaitu dehidrasi atau terlalu tinggi kadar gula darahnya (hiperglikemia). Makanya memantau gula darah itu penting. Tujuannya untuk memantau dan memastikan kondisi tubuh apakah sehat menjalani puasa Ramadhan," jelas dr Dicky dalam Press Conference Beat Diabetes Tropical Slim di Jakarta, Rabu (5/4/2023). 

Selain itu, dr Dicky juga menganjurkan para penderita diabetes untuk melakukan latihan sebelum puasa Ramadhan. Menurutnya agar penderita diabetes siap dan bisa menyesuaikan bagaimana kontrol gula darah. 

"Kita rekomendasi sebelum ramadhan bisa satu bulan atau dua Minggu untuk mengecek kesiapan," sambungnya.

Mengapa hal tersebut penting? Dijelaskan dr Dicky, umumnya penderita diabetes mengalami gula darah rendah sebelum buka puasa. Namun, setelah berbuka puasa gula darah berpeluang meningkat secara mendadak.

"Saat kita berbuka puasa kondisi kurang cairan dan gula darah cenderung rendah, baiknya memenuhi cairan tubuh, tapi asupan minuman manis jangan berlebihan. Itu kurang bagus buat diabetes, juga asupan dikontrol juga seperti batasi karbohidrat," jelasnya. 

(Helmi Ade Saputra)