Duh! Stok Obat Antivirus Hepatitis C di Indonesia Kosong Lagi

Pradita Ananda, Jurnalis
Kamis 06 April 2023 22:00 WIB
obat hepatitis C, (Foto: Reuters)
Share :

TAHUKAH Anda, kalau banyak orang di dunia yang hidup dengan penyakit hepatitis? Dari catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tercatat sebanyak 325 juta orang di dunia  hidup dengan hepatitis.

Dari 325 juta orang pengidap hepatitis tersebut, lebih dari 1,1 juta orang diketahui meninggal dunia setiap tahunnya akibat hepatitis B dan hepatitis C.

Punya angka kematian yang cukup tinggi, hepatitis adalah penyakit dan krisis kesehatan yang paling mematikan karena merenggut naywa per 30 detik dan terabaikan. Studi menunjukkan, pada tahun 2040, kematian akibat virus hepatitis diperkirakan akan melebihi kematian akibat gabungan HIV, malaria, dan tuberkulosis.

 BACA JUGA:

Lantas bagaimana dengan di Indonesia? Dari hasil riset kesehatan dasar menyebutkan angka prevalensi Hepatitis C di Indonesia ada di 1 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Dikutip dari siaran media Yayasan Peduli Hati Bangsa, Kamis (6/4/2023) diketahui terjadi keterlambatan pengadaan obat Direct Acting Antiviral (DAA) untuk mengobati Hepatitis C yang sayangnya sudah berulang kali terjadi dan saat ini sedang terjadi.

Program untuk pengobatan penyakit hepatitis untuk Hepatitis C, sebetulnya disediakan pemerintah dengan pengadaan dua obat, obat Sofosbuvir dan Daclatasvir.

Disebutkan lebih lanjut, untuk obat Sofosbuvir sudahbdua kali mengalami ketidaktersediaan secara nasional (stock out), alias kosong pada Juli-November 2019 dan Juli-September 2022. Begitu pula dengan obat Daclatasvir, yang juga sudah dua kali stoknya kosong secara nasional yaitu pada Februari-Oktober 2020 dan pada saat ini.

Dari surat edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI, surat pemberitahuan dengan nomor PM.03.02/C.III/2574/2023 diinformasukan bahwa kekosongan obat program Daclatasvir terjadi sejak akhir Maret 2023 dan diperkirakan baru akan bisa tersedia Agustus mendatang.

Tidak adanya kesinambungan dan perencanaan pengadaan yang baik tentu akan mempengaruhi kualitas hidup orang yang hidup dengan Hepatitis C dan Indonesia tidak akan mencapai eliminasi Hepatitis pada 2030.

(Rizky Pradita Ananda)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya