PENYAKIT campak di Indonesia tengah disoroti banyak pihak termasuk ikatan dokter anak indonesia (IDAI) dan epidemiologi. Ahli epidemiologi menyebut bahaya dari campak tak bisa disepelekan karena bisa membuat penderitanya mengalami disabilitas.
Menurut Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, disabilitas pada penderita campak berupa gangguan otak, kebutaan sampai tuli, dan parahnya bisa menyebabkan penderita meninggal dunia. Sehingga ia menegaskan bahwa campak jauh lebih berbahaya pada anak karena dampak dan komplikasinya.
"Yang bahaya itu komplikasi dari campak ini bisa sebabkan diare berat, juga bisa buat anak disabilitas. Disabilitas berupa kerusakan otak, kebutaan atau ketulian. Jadi ini bukan penyakit ringan," jelas Dicky kepada MNC Portal.
Penyakit campak sendiri menurut Kidshealth, infeksi pernapasan yang sangat menular. Ini menyebabkan ruam kulit seluruh tubuh dan gejala mirip flu. Anak yang terinfeksi virus campak, diminta untuk melakukan isolasi mandiri atau menetap di rumah untuk tidak menularkan ke orang lain.
Menurut Dicky penyakit semacam campak, difteri, polio atau semacamnya, masuk kelompok penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dengan imunisasi (vaksin) yang biasa dikenal vaksin MMR.
Dia kembali menegaskan bahwa campak jauh lebih berbahaya dibandingkan penyakit infeksi lainnya.