SAAT ini kasus obesitas di Indonesia terus meningkat selama dua dekade terakhir. Gaya hidup tidak sehat, kemudahan akses untuk mendapatkan makanan atau minuman, kurangnya aktivitas fisik, bahkan periode di rumah saja selama pandemi pun turut mendukung peningkatan angka kasus obesitas secara konsisten.
Sejumlah penelitian telah mengungkapkan hubungan antara obesitas dan risiko berbagai penyakit tak menular (PTM) mulai dari diabetes, hipertensi, stroke, hingga kanker. Bahkan penyanyi senior Melly Goeslaw pun terkena diabetes akibat obesitas. Hingga akhirnya ia menempuh operasi bariatrik demi kesehatan tubuhnya.
Melly Goeslaw mengatakan, ia merasakan dampak positif usai melakukan operasi bariatrik. Kini kondisi diabetesnya makin baik, bukan makin parah.
Usai bariatrik diabetesnya bagus. "Dulu gulanya 250, sekarang jadi 99." ceritanya.
Sementara itu, Dokter Spesialis Bedah Subspesialis Bedah Digestif RS Pondok Indah Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp. B, SubSp. BDig menjelaskan, saat ini sudah ada metode baru yang efektif untuk membantu menangani kasus obesitas, yakni bedah bariatrik.
“Bariatrik ini dapat menolong orang yang memiliki berat badan berlebih dengan cara memodifikasi saluran pencernaan supaya mengurangi penyerapan makanan dan rasa laparnya berkurang,” ujar dr Peter saat ditemui dalam acara Media Talkshow bertajuk ‘Bedah Bariatrik: Solusi Bebas Obesitas’.
Dokter Peter menambahkan bedah bariatrik ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 50-an. Bedah bariatrik ada tiga metode yang bisa dilakukan sesuai dengan kondisi pasien, yakni sleeve gastrectomy, Roux en Y gastric bypass, dan single anastomosis duodeno-ileal bypass with sleeve gastrectomy (SADI).
Menurut dr Peter ketiga metode ini sama-sama memiliki hasil akhir penurunan berat badan karena adanya modifikasi saluran pencernaan pasien. Hal ini mempengaruhi pola makan dan penyerapan makanan dalam tubuh.
Tindakan bedah bariatrik diperuntukkan pada pasien dengan indeks massa tubuh (IMT) di atas 35 tanpa komorbid atau IMT di atas 30 yang memiliki komorbid diabetes ataupun hipertensi, atau yang telah gagal menurunkan berat badan dengan perubahan gaya hidup.
“Cara kerja bedah bariatrik adalah dengan memodifikasi saluran cerna pasien yang menyebabkan makanan tidak melewati usus dua belas jari (Roux en Y gastric bypass) atau melewatinya dengan lebih cepat (Sleeve gastrectomy). Proses ini menyebabkan terjadinya peningkatan hormon GLP-1 yang memperbaiki metabolisme gula oleh insulin,” paparnya.
BACA JUGA: Melly Goeslaw Cuma Makan Sesendok Nasi Usai Operasi Bariatrik
“Hal itu kemudian dapat membantu menghilangkan rasa lapar pasien, memodifikasi profil hormon pasien sehingga lebih efektif bekerja, hingga membantu mengurangi kalori yang diserap tubuh,” sambung dr Peter.