Merujuk pada keterangan Dr. Erik, menopouse merupakan fase berhentinya menstruasi pada perempuan. Meski demikian, terkait fase atau usia menopause setiap wanita bisa memiliki tanda atau gejala yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan kadar estrogen dalam tubuh perempuan.
“Indonesia rata-rata usia menopousenya itu kan di usia 55 tahun. Nah kalau orang luar negeri, orang bule, atau orang di luar Asia lah itu kurang lebih umur sampai 60 tahun masih bisa haid,” jelasnya.
Dalam usia menopause, normalnya wanita mempunyai frekuensi haid yang sedikit atau bahkan bisa berhenti secara tiba-tiba. Kondisi ini disertai dengan adanya penurunan kadar estrogen dalam tubuh perempuan.
Maka dari itu, inilah yang membuat setiap perempuan memiliki jumlah sel telur yang berbeda-beda. Saat usia menopouse itu, sebenarnya adalah tidak ada lagi sel telur yang hidup
“Jumlah sel telur manusia itu sudah dikasih Tuhan, misalnya perempuan ini waktu dia lahir dapat sel telur 10 ribu. Saat remaja dia cuma seribu, dua ribu, nah setiap dia haid itu dia akan mengeluarkan sel telur dan itu akan keluar terus saat menstruasi. Nah, tergantung orang kalau sel telurnya banyak, akan menstruasi, akan subur terus. Jadi kuasa Tuhan saja sih,” jelas Dr. Erik
BACA JUGA:Ibu Hamil Idap Diabetes Gestasional, Adakah Pengaruhnya Pada Kesehatan Bayi?
BACA JUGA:Apa Penyebab Bayi dari Ibu Pengidap Diabetes Lebih Besar?
(Rizky Pradita Ananda)