Sandiaga Uno menambahkan, “Selain fokus pada upaya pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi melalui promosi ketahanan wisata, kami juga fokus mendorong bertumbuhnya pariwisata berkelanjutan, yakni pariwisata yang berorientasi dampak jangka panjang bagi sosial, ekonomi, serta lingkungan. Menurut data yang ada, sektor pariwisata menyumbang 8 persen karbon dunia sehingga menjadi salah satu topik yang dibahas dalam presidensi G20 Indonesia di Tourism Ministerial Meeting tahun ini.”
Sebelumnya fitur penyerapan jejak karbon yang serupa dengan GoGreener juga telah diadopsi oleh Kemenparekraf di website Pesona Indonesia. Melalui fitur ini, masyarakat diberikan kemudahan untuk mengakses informasi terkait dengan jumlah karbon yang dikeluarkan, tapi juga diberikan informasi yang transparan tentang jumlah dan perkembangan pohon yang ditanam dari layanan ini.
Dari kontribusi, Gojek berikan transparansi
Head of Sustainability Grup GoTo, Tanah Sullivan mengungkap komitmen perusahaan untuk terus menjaga transparansi dan inovasi sebagai bagian yang tidak terlepaskan dengan operasional bisnis, “Dalam mendorong gaya hidup ramah lingkungan, kami menangkap perlu adanya upaya edukasi yang diimbangi dengan inovasi berkelanjutan. Oleh karena itu, kami menggarisbawahi pentingnya transparansi dan inovasi.”
Bekerja sama dengan Jejakin, startup bidang lingkungan yang secara serius melakukan pemantauan melalui teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk selanjutnya dilaporkan kepada pelanggan melalui email secara berkala.