KETIKA seseorang memutuskan untuk menikah, ada banyak yang mereka rencanakan dalam membangun bahtera rumah tangganya ke depan. Beberapa orang mungkin mengalami kejutan, karena ternyata pernikahan tidak semanis yang mereka pikirkan, tapi ada juga yang sudah memiliki visi.
Nah, salah satu yang biasanya menjadi perdebatan antar-pasangan adalah masalah si buah hati. Bagi beberapa pasangan, mungkin ada yang tidak ingin memiliki momongan karena alasan masing-masing, tapi tidak sedikit yang juga ingin segera memiliki momongan.
Sayangnya, tidak semua pasangan yang ingin memiliki momongan bisa mendapatkan buah hati mereka. Akibatnya, banyak pasangan yang baru menikah kecewa saat tidak segera hamil.
Faktanya, melansir KlikDokter, kemungkinan hamil jika berhubungan intim saat ovulasi atau hingga dua hari sebelumnya hanya 30 persen. Namun, tidak perlu panik karena sebagian besar pasangan akan hamil dalam jangka waktu setahun setelah berhubungan intim rutin tanpa pengaman.
Bagi pasangan berusia 19-26 tahun, 92 persen akan hamil dalam setahun dan 98 persen akan hamil dalam 2 tahun. Sedangkan bagi pasangan berusia 35-39 tahun, 82 persen akan hamil dalam setahun dan 90 persen akan hamil dalam 2 tahun.
Nah, bagi pasangan yang ingin menunda kehamilan, pemakaian kontrasepsi sebaiknya dilakukan. Untuk pasangan yang memilih KB alamiah dengan metode tanggalan, mungkin perlu mempertimbangkannya kembali.
Pasalnya, metode tanggalan merupakan metode kontrasepsi yang paling tidak efektif. Angka kegagalannya sekitar 24 persen (24 dari 100 wanita yang menggunakan KB alamiah akan hamil dalam setahun pertama).
Adapun enam jenis metode KB yang lazim di masyarakat, yakni:
Pil KB
Pil KB merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang paling banyak dipilih masyarakat Indonesia. Beragam jenis pil KB yang tersedia di pasaran dengan harga terjangkau dan mudahnya akses untuk mendapatkannya, membuat ia jadi primadona para ibu-ibu di tanah air. Bila diminum secara benar dan teratur, pil KB sangat efektif mencegah kehamilan bahkan hingga 99%.
KB Suntik
Sama seperti pil KB, suntik KB memiliki cara kerja yang serupa, yaitu mencegah terjadinya pertemuan sperma dan sel telur sehingga tidak terjadi proses pembuahan. Bedanya, hanya durasi penggunaannya saja. Jika pil KB rutin diminum setiap hari, suntik KB cukup diberikan dalam rentang waktu 1-3 bulan sekali.
KB Implan
Jenis KB implant merupakan salah satu jenis KB jangka panjang yang bisa memberikan perlindungan hingga 4 tahun. Masyarakat awam menyebutkan KB susuk, karena bentuknya berupa batang kecil seperti korek api yang dimasukkan ke tubuh di area lengan kanan atas, ke bagian bawah kulit.
IUD
Kontrasepsi jangka panjang lainnya yang jauh lebih populer ketimbang implan adalah Intrauterine Device (IUD). Dikenal dengan istilah KB spiral karena berupa kawat tembaga berbentuk huruf T yang bertugas menghalau sperma sehingga tidak bisa bertemu dengan sel telur. Berada di dalam rahim, IUD bisa digunakan selama 4-8 tahun tergantung pada jenisnya.
Kondom pria
Terbuat dari bahan latex yang mudah digunakan, berfungsi mencegah sperma masuk ke vagina dan membuahi sel telur. Selain mencegah kehamilan, kondom juga membantu mencegah terjadinya penyakit menular seksual. Harganya yang terjangkau, mudah didapat dan praktis digunakan.
KB Permanen
Bagi mereka yang sudah yakin untuk tidak menambah keturunan karena berbagai faktor, pilihan KB permanen sangat tepat. Bagi pria KB permanen dalam bentuk vasektomi, sementara pada wanita dalam bentuk tubektomi atau yang familiar disebut steril, dengan cara mengikat tuba falopi. KB permanen ini sangat efektif mencegah kehamilan hingga 100%.
(Martin Bagya Kertiyasa)