KISAH pilu seorang ibu di Jombang, Jawa Timur, yang harus merelakan anaknya meninggal dunia di rumah sakit viral di media sosial. Bahkan, bayi meninggal dalam keadaan kepala dipotong saat persalinan.
Duka mendalam tentu dirasakan si ibu dan keluarganya. Tapi, menurut informasi yang beredar, dokter melakukan tindakan pemotongan kepala bayi dengan alasan demi keselamatan si ibu.
Ya, bayi tersebut diduga memiliki bahu yang lebar yang membuat dia tersangkut saat ingin dilahirkan. Karena bahu terlalu lebar, kepala bayi tersangkut.
Selama 10 menit dilakukan berbagai upaya dan tidak ada progres yang bermakna, dokter memutuskan untuk memotong kepala bayi.
Lantas, apakah tindakan memotong kepala bayi ini tindakan yang etis dilakukan?
Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Primaya Hospital Bekasi Timur dr Nina Martini Somad, SpOG, tindakan pemotongan kepala janin (bayi) memang bukan hal yang lazim dikerjakan. Kejadian kasusnya sangat jarang.
"Tapi, dokter memang bisa melakukan tindakan itu demi menyelamatkan si ibu, daripada kedua nyawa hilang, jadi harus dipilih salah satu," terang dr Nina saat dihubungi MNC Portal, Rabu (3/8/2022).
Pemotong leher janin atau bayi sendiri dalam dunia medis disebut dengan dekapitasi. Ini adalah proses pemisahan atau pemenggalan leher janin, terutama pada letak lintang kasep untuk memperlancar kelahiran yang telah meninggal dalam kandungan.
"Tindakan memotong organ tubuh bayi kadang dilakukan pada bayi yang sudah meninggal di dalam rahim, tapi akan dilahirkan secara normal. Tindakan ini biasanya diambil ketika diketahui bayi yang akan dilahirkan memiliki kondisi kepala hidrosefalus," papar dr Nina.
"Pengurangan volume kepala sendiri dilakukan dengan melubangi kepala bayi. Atau pada kasus lain bisa juga dengan memotong bagian janin. Ini dilakukan dokter dengan tujuan volume bayi berkurang, sehingga persalinan normal bisa dilakukan. Ini namanya embriotomi," tambahnya.
BACA JUGA:Polisi Selidiki Kasus Kepala Bayi Dipotong di RSUD Jombang
Sebelumnya, pihak rumah sakit di mana kejadian ini terjadi sudah memberikan pernyataan resmi bahwa memang betul bahwa bayi yang viral itu dipotong kepalanya. Tapi, ada alasan yang mendasari keputusan tersebut.