PROGRAM bayi tabung atau In vitro fertilization (IVF) memang menjadi solusi banyak orang terutama kalangan artis, yang kesulitan mendapat momongan. Program bayi tabung ini pun juga digunakan ketika seseorang ingin mendapatkan anak kembar.
Dr. dr. Arie A. Polim, DMAS. MSc, SpOG (K) FER, dokter spesialis kandungan menjelaskan, proses bayi tabung tidak dilakukan dengan pembedahan atau operasi. Di mana sesuai dengan 5 langkah secara garis besar disampaikan olehnya dalam Seminar Kesehatan Efektivitas Terapi Adjuvant. "Secara garis besar ada 5 langkah," kata dr Arie di Jakarta, Sabtu (25/6/2022)
1. Persiapan
Menurut Arie kedua pasangan dari suami an istri, harus melakukan serangkaian pengecekan kesehatan. Seperti, darah, skrining hingga analisa sperma, yang dilakukan oleh dokter.
2. Stimulasi
Pihak perempuan akan distimulus untuk bisa memperbesar sel telur, dengan obat hormon yang diberikan oleh dokter. "Tujuannya supaya perkembangan polikal yang bisa kita kembangan untuk mendapatkan sel telur yang banyak," katanya
3. Pengambilan sel telur
Pihak dokter akan mengambil sel telur wanita, baik indung sebelah kiri atau kanan dengan proses bius ringan. "Tidak ada pembedahan dan prosesnya lewat seperti USG yaitu USG transvaginal," jelas dr Arie
4. Pengembangan embrio
Setelah langkah itu, sel telur akan dikawinkan dengan sperma. Proses pengawaninnya pun juga masih membutuhkan waktu, sekitar 5 hari.
5. Tanam embrio
Tahap terakhir dari proses membuat bayi tabung adalah transfer embrio. Proses ini dilakukan kurang lebih 3–5 hari, setelah proses pengambilan telur saat embrio sudah mulai berkembang.
"Setalah proses perkawinan sperma dan embrio, akan dikembalikan ke rahim wanita, saat maksimal hari terkahir atau hari ke 5," kata dr Arie
Proses bayi tabung disampaikan sebuah treatment untuk mendapatkan anak. Di mana para calon pasien (pasangan) akan diedukasi terlebih dahulu, sebelum menemui dokter, untuk melakukan pengecekan lebih lanjut terkait bayi tabung.
Juga diingatkan bahwa proses bayi tabung bukan hal yang mudah. "Bayi tabung merupakan salah satu treatment boleh dikatakan, salah satu layanan reproduksi. Saat ini pasien mengetahui bahwa bayi tabung menghuni di indonesia, proses bayi tabung bukan proses yang simpel," tambah DR dr Ivan Rizal Sini MD GDRM MMIS FRANZCOG SpOG dan CEO Morula Indonesia.
(Martin Bagya Kertiyasa)