Sementara kejang mioklonik ialah kejang yang menyebabkan kedutan spontan pada lengan dan kaki. Terakhir ada kejang tonik-klonik, gejalanya meliputi tubuh kaku, gemetarkehilangan kontrol kandung kemih atau usus, menggigit lidah dan penurunan kesadaran.
Dalam kebanyakan kasus, seseorang dengan epilepsi akan cenderung memiliki jenis kejang yang sama setiap kali, sehingga gejalanya akan serupa dari episode ke episode berikutnya.
Lalu apakah epilepsi ini bisa dicegah? Jawabannya iya, Profesor Taruna Ikrar, Direktur International Association of Medical Regulatory Authorities (IAMRA) menyebutkan pecegahan bisa dilakukan dengan memenuhi kebutuhan otak.
"Berdasarkan penyebabnya maka pencegahan yang paling penting adalah kita tentu bagaimana suplai daripada otak itu sendiri,” ujar Prof. Taruna kala dihubungi MNC Portal, Sabtu (18/6/2022).