Jumlah masing-masing penari dalam setiap pertunjukannya tidak terikat pada hal tersebut, tetapi dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Kesenian ini menggunakan iringan terdiri atas gong, kempul, kethuk, kenong, dan angklung.
Tempat pertunjukannya bisa di dalam maupun di luar rumah, halaman, dan panggung terbuka. Lengger Tapeng mulanya dipentaskan pada malam hari, mulai pukul 20.00-02.00 WIB. Meski begitu tidak menutup kemungkinan diselenggarakan pada siang hari.
Gerak Lengger Tapeng ini merupakan susunan dari gerak dasar tari, antara lain; lembehan, ulap-ulap, atrap jamang, nyamber, dolanan sampur, aburan, dan lainnya untuk motif tarian putrid. Motif tarian putra antara lain usap rawis, bopang, tayung dan sejenisnya.
Kostum yang dipakai pada Lengger Tapeng adalah bsuana adat Jawa. Penari putri biasanya memakai kemben, kain, sampur/selendang, sanggul dengan hiasan cundhuk menthol, kalung, gelang, subang dan bros.
Penari putra memakai celana panji, kain, lontong, kamus timang, keris, jamang, iket lembaran dan untuk baju bisa memakai baju rompi atau 'ngliga' (tidak memakai baju). Tata rias untuk penari putri memakai rias cantik, dan penari putra tidak menggunakan rias, karena memakai topeng menutupi wajah.
Kesenian rakyat ini mempunyai fungsi ritual yaitu sarana dakwah untuk penyebaran agama Islam dan sebagai pelengkap upacara adat.