Koleksi ini bertujuan untuk mempromosikan gagasan perdamaian dan kebebasan berekspresi melalui pengaruh budaya punk. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa kita dapat mewarisi dan menyesuaikan kedua budaya tersebut tanpa perang, kekerasan, atau diskriminasi.
Merek fesyen karya Nadira Alisha Suarga dan Arintha Vysistha, AKSU, merepresentasikan perpaduan elemen kontemporer dan budaya lokal Indonesia yang mengakar. Didesain untuk menyampaikan identitas sejati dan ekspresi pribadi, AKSU secara konsisten menggabungkan detail dan inovasi buatan tangan dengan tetap menjaga keserbagunaan di setiap koleksinya.
AKSU sebelumnya pernah tampil dalam 'HIKAYAT: Tales of Minang' di Jakarta Fashion Week 2017, juga berupaya memperkuat ide slow-fashion dan memberdayakan industri kreatif lokal Indonesia.
Di Paris Fashion Week 2020, AKSU juga meluncurkan koleksi terbarunya yaitu PATEH. Nama ini diambil dari bahasa Bali yang artinya 'mirip', sebagai bentuk penghargaan bagi keseimbangan dalam masyarakat Bali. Nilai keseimbangan inilah yang membuat masyarakat Bali menjunjung tinggi perbedaan sekaligus menjunjung tinggi kesetaraan dan rasa hormat di antara semua makhluk hidup.
PATEH menunjukkan nilai ini melalui desain dan siluetnya yang menggabungkan berbagai string, knot, dan lilitan. Koleksi busana ini juga menggunakan warna-warna kalem namun mencolok yang merepresentasikan Bali dan ciri khasnya.