Profesor Ilmu Anjing Pekerja dan Kedokteran Olahraga, Cynthia M Otto DVM, dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Pennsylvania, menguji anjing dengan sampel urine. Sementara di Universitas Kedokteran Hewan Hannover di Jerman, Holger Andreas Volk DVM, selaku kepala bagian bedah dan kedokteran hewan menggunakan sampel air liur.
Baca juga: Tampung 1.300 Anjing hingga Kuda, Wanita Ini Dijuluki Kesatria Hewan
Saat ini semua penelitian tersebut masih dilakukan. Profesor Grandjean mengatakan bahwa ia tidak memperkirakan tingkat akurasi deteksi covid-19 bervariasi antara jenis cairan yang digunakan untuk mendeteksi penyakit.
"Jika kita mempertimbangkan apa yang telah dilakukan oleh beberapa negara lain, jawabannya mungkin tidak, tetapi (untuk) sekarang kita tidak tahu dan (terus) mengerjakannya. Rute eliminasi katabolit tertentu mungkin bukan sama. Misalnya, kami mengeluarkan urea dalam urin tetapi tidak dalam keringat," terangnya.
(Hantoro)