“Untuk mengatasi hambatan akses kontrasepsi yang terjadi selama pandemi, BKKBN melakukan beberapa langkah strategis dan cepat, seperti layanan kontrasepsi bagi satu juta akseptor dari rumah ke rumah di seluruh Indonesia,” terang Hasto, dalam siaran pers ‘Hari Kontrasepsi Sedunia’ Minggu (27/9/2020).
Hasto mengatakan BKKBN membuat sistem informasi secara masif dengan menggunakan multi-level networking mencakup 34 provinsi, 514 kabupaten. Terdapat 23.400 penyuluh lapangan dan 1,2 juta kader dan menggunakan teknologi digital seperti KlikKB dalam pemberikan konseling kontrasepsi.
“Selama masa pandemi Covid-19 terjadi penurunan akses terhadap layanan fasilitas kesehatan. Hal yang harus kita cermati terkait kondisi ini yaitu dampak terdekatnya, terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan yang presentasinya hampir mencapai 17,5%,” jelasnya.
Baca juga: Sinar Matahari Membunuh Virus, Efektifkah Berjemur untuk Perangi Covid-19?
(Ahmad Luthfi)