Gara-Gara Covid-19, Singapura Buang 250 Ribu Telur

Leonardus Selwyn Kangsaputra, Jurnalis
Kamis 18 Juni 2020 18:45 WIB
Ilustrasi (Foto : Odditycentral)
Share :

Singapura sedang dihadapi masalah dengan kelebihan pasokan telur. Sebanyak 250 ribu telur terbuang dengan sia-sia karena imbas virus corona Covid-19.

Seperti diketahui, pembatasan sosial yang dilakukan pemerintah Singapura pada April 2020 membuat harga telur menjadi meningkat. Pemerintah khawatir negara tidak memiliki cukup persediaan makanan untuk bertahan hidup.

Untuk mengatasinya, pemerintah Singapura mengimpor telur dari negara lain yang lebih jauh, seperti Korea Selatan dan Polandia. Tujuannya supaya kebutuhan akan telur di Singapura dapat tercukupi dengan baik.

Sayangnya hal tersebut berubah sejak pemerintah mencabut pembatasan impor barang. Negara-negara seperti Malaysia dan Thailand telah melanjutkan impor mereka, sehingga pasokan telur telah melonjak.

Sebagaimana dilansir Oddity Central, Kamis (18/6/2020), kondisi ini telah mengakibatkan penurunan harga telur. Selain itu kurangnya perayaan Hari Raya mengakibatkan penurunan permintaan telur.

Baca Juga : Air Ketuban Merembes Jelang Persalinan, Segera Cek Warna dan Baunya

Penurunan permintaan akan telur juga dirasakan dari hotel, restoran, dan pedagang asongan. Tidak hanya itu, telur yang diimpor pada Mei 2020 juga mengalami kerugian. Sebanyak 250.000 telur yang diimpor dari Thailand dibuang dengan terpaksa.

Meski merugi, namun kabar baiknya para pelanggan sekarang memiliki lebih banyak variasi telur yang lebih segar dibandingkan dengan sebelumnya. Selain itu harga telur juga menjadi lebih murah.

(Helmi Ade Saputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya