Berbeda dengan Gen Y, mereka hanya menggunakan 30 persen pendapatannya. Sementara Gen X justru kurang dari 5 persen menyisihkan pendapatannya untuk perawatan kecantikan. Baik itu membeli skincare atau melakukan perawatan kecantikan di klinik.
Dijelaskan oleh Chief Operation MarkPlus Institute Yosanova Safitri, hasil survei di atas menunjukkan pola kemampuan versus kemauan. Generasi yang mampu secara finansial, yakni generasi X dan Y malah cenderung tidak mau melakukan perawatan kecantikan. Kontras dengan generasi Z, yang secara finansial belum mampu, tapi malah lebih intens melakukan perawatan kecantikan.
“Kemampuan versus kemauan, yang belum mampu secara finansial yang sering perawatan ke klinik kecantikan dan belanja produk kecantikan. Sedangkan yang mampu, malah tidak mau,” ungkap Yosanofa dalam gelaran “Rediscovering The Indonesia Female from Generations: ZAP Beauty Index 2019” di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2020).
Ditambahkan Yosanofa, kemauan tersebut juga tidak terlepas dari besarnya pengaruh sosial media. Sebab Gen Z adalah gen yang paling terpapar sosial media.
“Ini human versus technology, Gen Z adalah gen yang terpapar sosial media banget. Ketika membandingkan jadi lebih gampang, karena sering compare jadi belanjanya besar. Beda sama Gen X yang jarang belanja online, jadi jarang membandingkan,” pungkasnya.
(Dewi Kurniasari)