“Ketika kita meletakkan pelapis itu di toilet laboratorium dan membuang kotoran sintetis di atasnya, maka kotoran tersebut akan sepenuhnya meluncur ke bawah dan tidak ada yang menempel sedikit pun pada dinding toilet. Lapisan ini juga dapat bertahan selama 500 kali flush sebelum perlu diterapkan kembali,” lanjutnya.
Tidak hanya semprotan yang bisa mengurangi limbah air rumah tangga, para peneliti ini berharap dapat membantu meningkatkan negara di dunia yang memiliki persediaan air minim. Mereka juga jadi bisa mengurangi bakteri berbahaya yang ada di dalam kloset tanpa air.
“Kotoran yang menempel pada toilet tidak hanya menjijikkan bagi penggunanya, tetapi juga bisa menimbulkan masalah serius. Namun berkat lapisan toilet ini, maka bisa memberikan keamanan kepada masyarakat secara luas,” tuntasnya.
(Utami Evi Riyani)