Melansir Metro, Mary menceritakan awal mula kariernya sebagai pembuat boneka dari pakaian orang meninggal. Di usia 16 tahun saat sedang menuntun ilmu teknologi mode di Universitas Heriot Watt, dirinya berniat membantu teman yang sedang berduka. Ide yang terlintas di kepalanya adalah mengubah pakaian peninggalan orang yang sudah meninggal jadi boneka.
Tapi ternyata, dari ide itulah Mary menuai kesuksesan dengan cukup banyaknya orang yang minta dibuatkan boneka serupa. Sekadar informasi, proses pembuatan satu boneka memakan waktu 5-6 jam. Waktu tersebut digunakan untuk menentukan desain, perencanaan, pemotongan, menjahit, dan penyelesaian.
Setelah boneka jadi dan diserahkan oleh Mary, sebanyak 80 persen pelanggan yang menerimanya pasti akan menangis. Ada pandangan tersendiri mengenai hal ini.