Masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan Goa Belanda dan Goa Jepang di Bandung. Tempat ini dijadikan sebagai tempat rekreasi sekaligus tempat wisata menarik karena memiliki banyak sejarah dari zaman penjajahan. Selintas tempat tersebut kelihatan menakutkan dan menyeramkan karena banyak masyarakat lokal dibantai dan diperlakukan secara tidak manusiawi.
Tentunya salah satu tempat keramat yang menjadi salah satu saksi sejarah bangsa Indonesia ini memiliki sebuah mitos yang telah dipercaya secara turun temurun. Salah satunya adalah larangan mengucapkan kata “Lada” selama berada di tempat tersebut. Namun, hal tersebut masih simpang siur, apakah ada bukti nyata akan hal itu, atau “Lada” hanyalah sebuah kepercayaan secara turun temurun.
Mengonfirmasi hal tersebut, Okezone mencoba menghubungi seorang Praktisi Supranatural, Ana Cikey. Wanita yang kerap disapa Teh Ana ini pun membenarkan akan adanya mitos “Lada” selama penelusuran di Goa Belanda dan Goa Jepang Bandung. Sebagaimana diketahui, belum lama ini Teh Ana memang melakukan penelusuran ke tempat tersebut Bersama timnya dalam program yang ditayangkan oleh iNewsTV.
(Foto : jundiurna92/wordpress)
Menurut Teh Ana, larangan menyebut kata “Lada” terbukti benar adanya. Sejumlah pengunjung dilarang menyebutkan kata tersebut untuk menghindari sesuatu yang negatif ketika berada menyusuri Goa Belanda dan Goa Jepang di Bandung. Pasalnya salah satu leluhur atau sosok yang dituakan di tempat tersebut memiliki kata “Lada” pada namanya.
“Lada menjadi mitos yang tidak boleh disebutkan selama berada di Goa Belanda dan Goa Jepang. Jika menyebut ‘Lada’ di dalam goa tersebut maka akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Ternyata mitos ‘Lada’ tersebut benar ada. Larangan tersebut tidak boleh diucapakan untuk menghargai leluhur yang menghuni wilayah tersebut karena memiliki nama ‘Lada’,” terang Teh Ana saat dihubungi Okezone, Rabu (14/8/2019).