Girls, Ini 5 Tanda Kamu Masuk Jebakan Friendzone Gebetan
Dalam penelitian tersebut, para peneliti melihat kandungan gula, lemak, dan sodium dari kurang lebih tiga ratus empat puluh tujuh makanan ringan yang dipasarkan ke anak-anak. Beberapa makanan ringan secara khusus diiklankan sebagai "bebas gluten", sementara yang lain tidak. Studi ini tidak memasukkan "junk food" seperti permen dan keripik kentang. Kemudian, para peneliti menggunakan Model Profil Nutrisi Profil Pan American Health Organization (PAHO) untuk menilai tingkat kesehatan setiap camilan. Model PAHO menilai makanan berdasarkan faktor-faktor seperti jumlah gula, garam, lemak total, lemak jenuh, dan lemak trans.
Hasilnya? Sebanyak 88 persen makanan ringan bebas gluten alias gluten-free malah dinilai memiliki kualitas gizi yang buruk, dengan catatan kudapan ringan yang tidak membuat klaim "bebas gluten", 97 persen memiliki kualitas nutrisi yang buruk. Dengan kata lain, hanya karena makanan ringan yang diklaim sebagai produk camilan bebas gluten maka tidak menjamin itu menjadi pilihan yang lebih sehat.
Sementara itu, menurut ahli diet dan ahli gizi, Keri Gans, gagasan bahwa makanan bebas gluten lebih sehat untuk anak-anak memang sepertinya agak salah arah.
BACA JUGA: