Jadi, si kecil bisa tahu dengan detail apa yang kemudian dilakukan sayuran dan buah di dalam mulut setelah anak mengonsumsinya. "Saya selalu masukkan karakter sayuran atau buah ke dongeng sebelum tidur. Jelaskan ke si kecil apa manfaat sayuran dan buah buat tubuh manusia, ya, misalnya dengan mengonsumsi sayuran dan buah, adik bisa tahan dari penyakit," ceritanya.
Tapi, saat pertumbuhan anak semakin besar, maka konsep dongeng ini mulai ditinggalkan. Namun, upaya untuk membiasakan anak doyan sayur dan buah tetap harus dilakukan.
"Saya kemudian tidak lagi menjelaskan apa manfaat si buah atau sayuran, tapi mengajak langsung anak saya membelinya di pasar dan mengolahnya jadi makanan," ungkap Artika sambil tersenyum.
Ya, jadi setelah si kecil tahu langsung mana itu buah naga misalnya atau bayam, dia kemudian diajak untuk mengolahnya jadi makanan di dapur. Ini yang kemudian membuat anak tidak asal tahu makanan jadi, tapi, dia juga tahu dari mana asalnya makanan yang dia makan. "Maknanya jadi lebih luas lagi," sambungnya.
(Helmi Ade Saputra)