TIAP pekerjaan pasti punya resiko yang harus ditanggung. Misalnya adalah menjadi seorang Chef. Perlu diketahui, jadi seorang juru masak itu tak semudah yang Anda bayangkan. Mengapa?
Simak ulasan berikut ini seperti dikutip dari Thrillist, Jumat (25/12/2015).
Tidak punya waktu kencan
Bagi yang belum menikah, jangankan punya banyak waktu untuk keluarga. Bahkan untuk kencan saja sepertinya tidak sempat. Seorang chef biasanya bekerja dengan sistem shift hingga akhir pekan. Ini yang membuat para chef tidak memiliki waktu untuk berkencan.
Bekerja pada hari libur
Menjadi seorang chef sering kali bekerja di hari libur. Hal tersebut membuat mereka melewatkan waktu liburan, pertemuan keluarga, pernikahan hingga pemakaman.
Kurang memerhatikan kesehatan
Demi pekerjaan, para chef sering kali tidak memerhatikan kesehatan dirinya. Bahkan, saat sakit sekalipun mereka diharuskan untuk bekerja.
"Ketika sakit, Anda juga harus bekerja," kata seorang chef sekaligus pemilik restoran di Brooklyn, Amerika.
Bahkan pengalamannya selama 22 tahun menjadi seorang chef, dia izin hanya dua kali karena harus operasi.
Siap sedia dalam keadaan darurat
Menjadi seorang chef harus siap sedia bekerja ketika dibutuhkan. Misalnya, saat waktunya libur, seorang chef harus siap menggantikan temannya yang sakit, izin atau tidak masuk kerja karena alasan darurat.
Seamus Mullen, pemilik sekaligus chef di sebuah restoran di New York mengatakan, chef harus siap mengerjakan sesuatu yang sifatnya diluar pekerjaan pokok. Semisal, wastafel tiba-tiba bocor, atau tong sampah sudah terlalu banyak dan bau. Seorang chef harus siap sedia untuk mengerjakan hal tersebut.
(Santi Andriani)