Selain itu, perkembangan teknologi diperkirakan semakin memperkuat kerja sama pariwisata di masa mendatang. Digitalisasi layanan umrah, konsep smart tourism, dan integrasi aplikasi perjalanan dinilai mampu membuka akses lebih mudah bagi wisatawan Indonesia dan Arab Saudi.
Bagi Indonesia, peluang ini dapat meningkatkan kenyamanan jamaah, mempercepat konektivitas, sekaligus memperluas pasar wisata halal.
Pada akhirnya, kata Anita, kerja sama pariwisata kedua negara bukan sekadar soal ekonomi, melainkan juga peran strategis dalam membangun jembatan budaya dunia Islam.
“Keduanya adalah mitra yang bertemu melalui spiritualitas. Jarak geografis boleh jauh, tetapi nilai-nilai yang sama menyatukan keduanya. Bahasa bersama berupa spiritualitas inilah yang memperkuat pariwisata sebagai ruang perjumpaan antarmanusia,” pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)