JAKARTA - Musim hujan patut diwaspadai masyarakat lantaran menjadi sarang penyakit yang bisa mengancam kesehatan tubuh. Tak terkecuali anak-anak yang rentan terkena demam berdarah dengue (DBD) akibat nyamuk aedes aegypti yang berkembang biang dengan cepat di musim hujan ini.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa dengue merupakan ancaman yang terus meningkat di Indonesia dan telah menyebar ke seluruh wilayah. Mengingat kondisi cuaca saat ini, risiko penularan dengue berpotensi meningkat, dengan jumlah daerah endemis naik menjadi 471 pada 2025, dan hampir semua kabupaten/kota telah melaporkan kasus.
“Anak-anak masih menjadi kelompok paling rentan terhadap infeksi dengue dan berisiko tinggi mengalami dengue berat yang berdampak kematian,” ungkap Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dalam acara Urgensi Penanggulangan Dengue, di kawasan Jakarta Selatan, dikutip Senin (3/11/2025).
Pada 28 Oktober 2025, telah dilaporkan 131.393 kasus dan 544 kematian. Data ini menunjukkan bahwa Dengue masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat dan membutuhkan kewaspadaan yang berkelanjutan.
dr. Hartono menjelaskan agar orangtua memerhatikan tempat penyimpanan air mereka agar selalu terjaga sehingga menghindari adanya jentik-jentik nyamuk.
“Apakah kita mempunyai vas bunga yang airnya selalu diganti, bak mandi, itu juga rentan untuk menjadi tempat perkembang biakan nyamuk,” jelas dr. Hartono.
Bukan hanya di dalam rumah, tapi kata dr Hartono juga perhatikan selokan.
"Lingkungan anak seperti di sekolah juga perlu diperhatikan agar bebas jentik,” tambahnya.
(Rani Hardjanti)