JAKARTA – Ibu korban akhirnya melaporkan pemilik toko roti gluten free abal-abal ke polisi. Melalui Instagram @feliz88eliz, Felicia Elizabeth menegaskan pihaknya telah melaporkan kasus ini ke kepolisian.
Sebab, pemilik Toko Roti Bake and Grin, Felicia Novenna, tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ditambah lagi, Felicia Novenna melanggar janji klarifikasi yang seharusnya dilakukan pada 16 Oktober.
“Tindakan pelaku telah merugikan konsumen, saya telah melaporkan secara resmi ke pihak yang berwajib,” tulisnya dikutip, Rabu (22/10/2025).
Kasus ini viral karena toko roti gluten free abal-abal menipu banyak konsumen. Parahnya, penipuan ini menimbulkan korban seorang anak yang memiliki alergi gluten.
Wajah dan tubuh sang anak tampak bengkak serta dipenuhi ruam merah setelah mengonsumsi roti yang diklaim “gluten free” dan “dairy free”.
Felicia Elizabeth membongkar praktik penipuan toko roti yang menjual produk dengan label bebas gluten dan susu. Kenyataannya, roti tersebut justru mengandung bahan yang sangat berbahaya bagi anaknya yang memiliki alergi.
Lebih mengejutkan lagi, setelah diselidiki, toko roti tersebut ternyata merepack (mengemas ulang) produk dari berbagai merek roti lain dan menjualnya kembali dengan label “gluten free”. Tidak hanya satu merek, tetapi beberapa produk dari brand berbeda juga turut diklaim seolah buatan toko tersebut.
Apa bahayanya jika anak yang punya alergi gluten memakan roti yang mengandung gluten?
Dokter Spesialis Anak dr. Atika Nurmalitasari, Sp.A menjabarkan, alergi bisa berbahaya kalau reaksinya berat dan tidak ditangani dengan cepat.
Adapun reaksi alergi bisa sampai sesak napas, bengkak di saluran napas, hingga pingsan.
“Bagi sebagian besar anak memang reaksi alergi munculnya itu ringan, kayak misalnya gatal, ruam di kulit, gangguan pencernaan. Asalkan cepat dikenali dan dihindari pencetusnya, umumnya reaksi alergi akan aman-aman saja,” kata dia kepada Okezone, Kamis (16/10/2025).
Menurutnya, yang penting adalah orang tua tahu apa pemicu alergi anak supaya bisa menghindari alergi kambuh.
Namun, orang tua juga harus waspada. Dokter Atika bilang, alergi parah bisa menyebabkan kematian pada anak. Walaupun kasusnya jarang terjadi, namun tetap saja kasus kematian akibat alergi itu ada.
“Bisa menyebabkan tekanan darah drop, sesak napas, bahkan sampai henti napas. Beberapa kasus laporan di dunia ada yang alergi terus kemudian sampai meninggal. Secara pribadi, beberapa kali saya menemukan kasus anafilaksis, biasanya dia alergi terhadap suatu komponen dan akhirnya harus dirawat di ruang PICU. Jadi alergi itu enggak semata-mata ringan aja, tapi bisa berat juga,” tukasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)