Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Skoliosis Yuki Kato Memburuk saat Syuting, Kenali Ciri dan Cara Penyembuhannya

Mei Sada Sirait , Jurnalis-Senin, 20 Oktober 2025 |11:10 WIB
Skoliosis Yuki Kato Memburuk saat Syuting, Kenali Ciri dan Cara Penyembuhannya
Skoliosis Yuki Kato Memburuk saat Syuting, Kenali Ciri dan Cara Penyembuhannya (Foto: Instagram)
A
A
A

JAKARTA – Aktris Yuki Kato baru-baru ini menyelesaikan syuting serial Still Single yang mulai tayang di Vision+. Yuki mengungkap dirinya mengidap masalah tulang belakang atau skoliosis yang sempat ia rasakan saat menjalani proses syuting series Still Single.

Yuki mengaku perannya sebagai Maya membuatnya lupa terhadap kebiasaan-kebiasaan yang tidak boleh dilakukan karena skoliosis. Namun, Yuki menganggap hal ini tidak terlalu serius karena ia bisa kembali memperbaiki postur tubuhnya bersama coach pilates-nya.

Lalu, apa sebenarnya skoliosis dan bagaimana perawatan khusus untuk pengidapnya?

Skoliosis adalah kelengkungan dari sisi ke sisi pada tulang belakang Anda. Skoliosis biasanya ringan dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menyebabkan sakit punggung serta postur tubuh yang tidak normal.

Secara medis, kondisi ini paling sering didiagnosis selama masa remaja. Skoliosis merupakan kelengkungan abnormal dari sisi ke sisi tulang belakang.

Tulang belakang secara alami memiliki sedikit kelengkungan ke depan dan ke belakang. Dengan skoliosis, tulang belakang melengkung ke kiri dan ke kanan membentuk huruf C atau S.

Sebagian besar kasus skoliosis bersifat ringan, tidak menimbulkan gejala, dan tidak memerlukan perawatan. Namun, kasus yang parah dapat menyebabkan postur tubuh yang tidak merata serta rasa sakit.

Dilansir dari Cleveland Clinic, skoliosis dialami sekitar 2% orang di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, angka ini setara dengan lebih dari 6 juta orang.

Skoliosis biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menyebabkan sakit punggung, sulit berdiri tegak, kelemahan otot inti, hingga nyeri kaki.

Ciri orang yang memiliki bentuk tulang skoliosis biasanya tampak dari bahu yang tidak rata, tulang belikat yang mencuat, pinggang tidak rata, dan tubuh yang condong ke satu sisi.

Skoliosis dapat memengaruhi bagian mana pun dari tulang belakang. Pada remaja, sebagian besar kasus terjadi di area tulang belakang dada (tulang rusuk).

Penyebab skoliosis bervariasi tergantung pada jenisnya. Bisa terjadi karena perubahan genetik, cedera tulang belakang, hingga adanya tumor pada tulang belakang.

Pengobatan untuk skoliosis tidak diperlukan pada semua kasus. Biasanya, perawatan difokuskan untuk mengurangi gejala tanpa harus meluruskan kelengkungan.

Tujuannya adalah mengurangi gejala, memperlambat perkembangan kurva, serta meningkatkan fungsi tulang belakang. Pengidap skoliosis dapat melakukan terapi bersama penyedia layanan kesehatan secara teratur (biasanya setiap enam bulan) untuk memantau tingkat kelengkungan.

Selain itu, pengidap juga dapat berolahraga untuk memperkuat otot inti dan meningkatkan fleksibilitas, serta menggunakan penyangga punggung untuk menopang tulang belakang.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement