JAKARTA - Peningkatan jumlah angka penyakit influenza perlu diantisipasi. Untuk itu perlu dipahami gejala penyakit influenza.
Influenza musiman, umumnya dikenal sebagai flu, adalah infeksi saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat, terkadang menyebabkan kematian. Ada tiga jenis utama virus influenza, Tipe A, B, dan C.
Dikutip dari CDA Goverment, Kamis (16/10/2025), untuk Influenza Tipe A dulu dikenal dengan tipeH1N1(2009), Influenza A tipe (H3N2). Influenza B adalah strain dominan yang beredar di seluruh dunia dan di Singapura. Influenza C dikaitkan dengan penyakit sporadis ringan dan lebih jarang terjadi.
Influenza terutama menular melalui inhalasi atau deposisi langsung partikel pernapasan menular (IRP), seperti ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi, seperti ketika IRP menempel di permukaan atau berpindah melalui kontak (misalnya berjabat tangan) sebelum mencapai mulut, hidung, atau mata.
Masa inkubasi: Biasanya 2 hari, berkisar antara 1 hingga 4 hari.
Masa infeksi: Dari 1 hari sebelum timbulnya gejala hingga 5 hingga 7 hari setelah timbulnya gejala pada orang dewasa. Anak-anak dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat menularkan penyakit dalam jangka waktu yang lebih lama.
Tanda Awal
Tanda dan gejala influenza berawal dari gejala pernapasan ringan hingga penyakit parah seperti pneumonia.
Gejala umum meliputi:
- Demam, menggigil
- Sakit kepala
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Nyeri otot
- Rasa tidak enak badan dan kelelahan secara umum
- Gejala gastrointestinal, seperti mual, muntah, atau diare, lebih sering terjadi pada anak-anak
Komplikasi yang parah meliputi:
1. Pneumonia bakteri sekunder (paling sering Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, atau Haemophilus influenzae)
2. Miokarditis
3. Radang otak
4. Sepsis
5. Kegagalan multi-organ
Dalam kasus yang parah, influenza dapat mengakibatkan pneumonia, rawat inap, atau bahkan kematian, terutama pada populasi yang berisiko tinggi terkena penyakit parah.
Faktor risiko
Individu yang berisiko lebih tinggi mengalami penyakit parah atau komplikasi saat terinfeksi meliputi:
- Orang yang berusia 65 tahun ke atas
- Anak-anak berusia 6 bulan hingga di bawah 5 tahun
- Dewasa dan anak-anak dengan gangguan paru-paru atau kardiovaskular kronis
- Dewasa dan anak-anak yang dirawat di rumah sakit atau memerlukan pemeriksaan medis rutin karena penyakit metabolik kronis, gangguan ginjal, neurologis, hati, atau hematologi.
- Dewasa dan anak-anak dengan imunosupresi
- Anak-anak dan remaja berusia 6 bulan hingga 18 tahun yang menerima terapi aspirin jangka panjang dan oleh karena itu mungkin berisiko mengalami sindrom Reye setelah infeksi influenza
- Wanita di semua tahap kehamilan
- Diagnosa
- Deteksi virus influenza dalam sampel pernapasan melalui tes diagnostik cepat (berbasis antigen), uji molekuler cepat, reaksi berantai polimerase (PCR), pengurutan atau isolasi virus.
(Rani Hardjanti)