Ibu-Ibu Harus Tau Jenis Eksploitasi Anak dan Bahayanya di Masa Depan
JAKARTA - Kematian seorang terapis spa yang ditemukan tewas di lahan kosong Pasar Minggu bikin heboh warga. Diduga korban berinisial RTA masih di bawah umur.
Jika benar korban masih di bawah umur, dapat disimpulkan bahwa ia adalah korban eksploitasi anak. Untuk itu, KPAI mendesak agar kasus ini diusut tuntas karena diduga melibatkan kekerasan dan eksploitasi anak.
Lalu, apa sebenarnya eksploitasi anak dan apa saja jenisnya?
Eksploitasi anak adalah tindakan memanfaatkan anak untuk kepentingan atau keuntungan orang lain, baik secara ekonomi, seksual, fisik, maupun sosial, dengan cara yang merugikan atau melanggar hak-hak anak. Eksploitasi anak bermacam-macam, dari segi ekonomi, seksual, maupun fisik:
- Eksploitasi ekonomi
Anak dipaksa bekerja demi keuntungan orang lain, seperti disuruh mengemis, bekerja di tempat berbahaya, atau tidak mendapat upah layak.
- Eksploitasi seksual
Anak dijadikan objek kegiatan seksual untuk uang, barang, atau keuntungan tertentu, misalnya prostitusi anak, pornografi anak, atau grooming online.
- Eksploitasi fisik atau sosial
Anak digunakan untuk kepentingan pribadi, politik, atau kelompok, misalnya dijadikan alat promosi, kampanye, atau pekerjaan yang tidak sesuai usianya.
HSI adalah pemimpin global dalam memerangi eksploitasi anak. Kejahatan keji ini merugikan dan paling rentan terjadi di masyarakat.
Seiring berkembangnya teknologi dan semakin banyaknya orang yang memiliki akses internet, anak-anak berisiko lebih besar menjadi korban eksploitasi. Anak-anak biasanya dieksploitasi oleh orang yang mereka percayai.
Predator bisa seseorang yang dikenal anak secara pribadi atau seseorang di dunia maya yang mendapatkan kepercayaan mereka. Predator kemudian menyalahgunakan kepercayaan tersebut untuk mengeksploitasi atau menyerang anak di bawah umur secara seksual.
Eksploitasi anak memiliki dampak serius yang dapat menghancurkan, berjangka panjang, dan mendalam terhadap kehidupan korban.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)
