Suplemen seperti vitamin C untuk sintesis kolagen dan seng untuk mendukung sistem kekebalan tubuh juga dapat bermanfaat dalam mempercepat dan mempercepat penyembuhan.
Menjaga kadar glukosa darah yang seimbang bisa membantu mencegah komplikasi seperti infeksi dan sirkulasi yang buruk, yang dapat menghambat penyembuhan patah tulang.
Kadar gula darah yang tinggi berdampak negatif pada kekuatan tulang, sehingga tulang lebih rentan patah. Penelitian menunjukkan bahwa penderita diabetes, terutama mereka yang memiliki kontrol glikemik yang buruk, berisiko lebih tinggi mengalami patah tulang dibandingkan mereka yang tidak menderita diabetes.
Statistik menunjukkan bahwa penderita diabetes memiliki risiko patah tulang hingga 30% lebih tinggi . Hal ini disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk berkurangnya kepadatan mineral tulang dan perubahan struktural pada matriks tulang. Memahami risiko-risiko ini sangat penting bagi mereka yang mengelola diabetes dan kesehatan tulang.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)