Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Viral Yel-Yel Kakek-Nenek Pijit-pijitan di KUA, Tuai Kontroversi

Aulia Rizky Utami , Jurnalis-Sabtu, 04 Oktober 2025 |07:20 WIB
Viral Yel-Yel Kakek-Nenek Pijit-pijitan di KUA, Tuai Kontroversi
Viral Yel-Yel Kakek-Nenek Pijit-pijitan di KUA, Tuai Kontroversi. (Foto: @kua.bungah)
A
A
A

Beberapa pengguna menilai kegiatan tersebut kurang relevan dengan kebutuhan nyata calon pasangan.
“Pak buk kayaknya saya lebih butuh konseling pra-nikah yang mendalam, bukan sekadar yel-yel. Idealnya ada ahli konseling keluarga, psikolog, atau perencana keuangan yang bisa membantu membekali calon pasangan menghadapi tantangan nyata—seperti komunikasi, konflik, ekonomi, kesehatan mental, peran gender, hingga parenting. Yel-yel boleh aja sebagai ice breaker, tapi harus ada materi yang benar-benar substantif dan bermanfaat,” tulis komentar akun @in***n**g.

“Manfaatnya apa? Nanyaa seriuss,” ujar akun @ar**va**p.


“Semoga tepuk-tepuknya ini cuma biar nggak ngantuk aja yaa. Bukan ini konselingnya,” tambah akun @te***sc***cob***.

Menanggapi ramainya diskusi, akun @happydibby pun memberikan klarifikasi bahwa yel-yel ini memang hanya bagian kecil dari ice breaking dalam sesi bimbingan, bukan inti dari materi yang diberikan. Menurutnya, bimbingan pra-nikah tetap menyajikan materi mendalam seputar rumah tangga, sementara yel-yel hanyalah selingan untuk mencairkan suasana agar tidak monoton.

Kontroversi seputar yel-yel “Kakek-Nenek Pijit-Pijitan” ini akhirnya memunculkan diskusi publik yang lebih luas mengenai idealnya isi bimbingan pra-nikah. Sebagian berharap kegiatan tersebut bisa lebih fokus pada pembekalan praktis seperti komunikasi pasangan, manajemen konflik, hingga perencanaan keuangan keluarga, tanpa meninggalkan nuansa hangat dan menyenangkan di dalamnya.

(Rani Hardjanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement