JAKARTA – Banyak orang menganggap ciuman hanyalah ekspresi kasih sayang. Namun, sebuah penelitian yang dilakukan di Jerman pada 1980-an menemukan bahwa ciuman ternyata bisa membawa dampak besar bagi kesehatan, kebahagiaan, bahkan usia panjang.
Studi yang dipimpin oleh Dr. Arthur Szabo, profesor psikologi di Universitas Kiel, Jerman, menunjukkan bahwa pria yang rutin mencium istrinya sebelum berangkat kerja hidup rata-rata lima tahun lebih lama dibandingkan mereka yang tidak melakukannya.
Data yang dikumpulkan selama dua tahun dari dokter, psikolog, serta perusahaan asuransi menunjukkan hasil mengejutkan: suami yang mencium istrinya bukan hanya lebih sehat, tetapi juga lebih produktif. Mereka menghasilkan 20 hingga 35 persen lebih banyak pendapatan dan lebih jarang mengambil cuti sakit.
Lebih dari itu, penelitian juga menemukan bahwa pria yang berangkat kerja tanpa mencium istrinya memiliki risiko lebih tinggi mengalami kecelakaan lalu lintas.
Menurut para peneliti, bukan sekadar ciuman yang menjadi kunci, melainkan sikap positif yang muncul dari kebiasaan itu. Suami yang memulai hari dengan ciuman cenderung membawa perasaan harmonis ke tempat kerja. Sebaliknya, mereka yang berangkat tanpa ciuman biasanya sedang berselisih dengan pasangan atau mulai renggang, sehingga menjalani hari dengan suasana hati negatif.
Ciuman juga memberi efek biologis. Aktivitas ini merangsang sistem limbik otak yang berhubungan dengan cinta dan gairah, memicu pelepasan “ramuan cinta” berupa dopamin, oksitosin, serotonin, adrenalin, dan endorfin. Kombinasi zat kimia alami ini menghasilkan rasa bahagia, tenang, dan penuh energi.
Dalam konteks pernikahan, ciuman dianggap sebagai bagian penting untuk menjaga ikatan emosional. Konselor pernikahan menyebut bahwa ciuman dapat membantu pasangan mengatasi konflik, memulihkan keintiman, serta membangun kembali rasa saling percaya.
Mulai dari ciuman selamat pagi, ciuman sebelum tidur, hingga ciuman penuh gairah, semuanya memberi manfaat yang berbeda. Yang terpenting, menurut para ahli, adalah ketulusan dan niat untuk menghadirkan kembali kasih sayang dalam hubungan.
Ciuman bukan hanya bahasa cinta, tetapi juga bentuk komunikasi tanpa kata yang menyampaikan penghargaan, rasa aman, dan kedekatan. Penelitian ini menegaskan bahwa semakin sering ciuman dilakukan, semakin besar pula manfaatnya bagi kesehatan fisik dan emosional.
Dengan kata lain, ciuman bukan hanya menambah “tahun dalam hidup,” tetapi juga menambah “hidup dalam tahun” yang kita jalani.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)