Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hari Hepatitis Sedunia, Wujudkan Indonesia Bebas Hepatitis 2030

Sayyidina Raka Rafsanjani , Jurnalis-Senin, 28 Juli 2025 |12:57 WIB
Hari Hepatitis Sedunia, Wujudkan Indonesia Bebas Hepatitis 2030
Hari Hepatitis Sedunia, Wujudkan Indonesia Bebas Hepatitis 2030 (Foto: Freepik)
A
A
A

Prof. David H. Muljono, anggota Komite Ahli Hepatitis dan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan Kemenkes RI, menekankan pentingnya pendekatan yang spesifik dan terdesentralisasi dalam penanggulangan hepatitis.

“Saat ini, tiga negara China, India, dan Indonesia menanggung lebih dari 50% beban hepatitis B dunia. Jika Indonesia mampu mengeliminasi hepatitis, kontribusinya terhadap kesehatan global akan sangat signifikan,” kata Prof. David dalam temu media HHS 2025.

Ia mencatat, lebih dari dua juta infeksi baru dan 1,4 juta kematian terjadi setiap tahun akibat hepatitis. Di Indonesia, kantong-kantong dengan prevalensi tinggi masih ditemukan di wilayah seperti Maluku dan Papua.

“Lebih dari 60% masyarakat Indonesia belum memiliki kekebalan terhadap hepatitis B. Ini adalah populasi rentan yang bisa menjadi penderita di masa depan jika tidak segera ditangani melalui imunisasi dan skrining dini,” ujarnya.

Prof. David menegaskan bahwa strategi eliminasi tidak bisa memakai pendekatan tunggal. “Setiap wilayah memiliki karakteristik yang berbeda. Pendekatan lokal yang melibatkan tokoh agama, adat, dan masyarakat sangat penting,” katanya.

Ia juga menyoroti pentingnya desentralisasi layanan diagnosis dan terapi. “Tes dan pengobatan harus tersedia hingga ke tingkat puskesmas. Ibu hamil atau pasien di daerah terpencil harus bisa mendapatkan pengobatan tepat waktu,” tambahnya.

Dengan kemajuan dalam imunisasi bayi, pemberian antivirus bagi ibu hamil, dan penyediaan DAA untuk hepatitis C, Indonesia memiliki peluang besar mencapai target eliminasi. Namun, keberhasilan upaya ini sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor dan keterlibatan aktif masyarakat.

“Penanggulangan hepatitis bukan semata tanggung jawab Kemenkes atau dokter spesialis. Ini adalah tugas kita bersama. Mari kita putuskan penularan hepatitis baik secara vertikal maupun horizontal,” pungkas Prof. David.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement