Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ozzy Osbourne Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun, Ini Warisan Musik dan Riwayat Penyakitnya

Gilang Patria Ramadhan Baskoro , Jurnalis-Jum'at, 25 Juli 2025 |14:29 WIB
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun, Ini Warisan Musik dan Riwayat Penyakitnya
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun, Ini Warisan Musik dan Riwayat Penyakitnya (Foto: BBC)
A
A
A

OZZY Osbourne meninggal dunia di usia 76 tahun, ini warisan musik dan riwayat penyakitnya. Sosok yang dikenal sebagai The Father of Heavy Metal dan The Prince of Darkness, meninggal dunia pada Selasa, 22 Juli 2025, dalam usia 76 tahun. 

Osbourne merupakan vokalis utama Black Sabbath dan ikon musik rock dunia yang tak tergantikan. Melansir USA TODAY, pihak keluarga mengonfirmasi kabar duka ini hanya beberapa minggu setelah Osbourne tampil kembali dalam konser reuni terakhir Black Sabbath di Birmingham, Inggris.

Ozzy Osbourne pembawa lagu legendaris "No More Tears" dan selalu dikelilingi oleh gitaris-gitaris hebat seperti Tony Iommi, Randy Rhoads, dan Zakk Wylde. Bersama Black Sabbath, ia menelurkan album-album monumental seperti Master of Reality dan Paranoid, serta menjadi salah satu pionir gerakan New Wave of British Heavy Metal (NWOBHM).

Nama Ozzy juga lekat dengan aksi-aksi gilanya yang kontroversial. Dalam film The Dirt, salah satu adegan ikonik menggambarkan Osbourne mengisap semut dengan sedotan layaknya menghirup kokain. Itu adalah tindakan nyata yang menambah mitologi kelamnya di dunia rock.

Warisan Heavy Metal

Meski penuh kontroversi, Osbourne adalah legenda yang tak tergantikan. Sepanjang kariernya, ia menjadi pelopor suara gelap dan berat yang menjadi cikal bakal genre heavy metal modern. Hits seperti "Iron Man", "War Pigs", "Mr. Crowley", hingga "Crazy Train" tak hanya menjadi lagu wajib para penggemar metal, tetapi juga karya monumental dalam sejarah musik dunia.

Pada 5 Juli 2025, Osbourne tampil dalam konser terakhir Black Sabbath di Villa Park, Birmingham, yang dihadiri 40.000 penggemar. Konser ini menjadi momen emosional karena menjadi panggung perpisahan bagi Osbourne dan band yang membesarkannya. Meski penyakit yang dideritanya membuatnya tak bisa berdiri atau berjalan tanpa bantuan, ia tetap menyanyikan sembilan lagu penuh energi yang membuktikan bahwa The Prince of Darkness belum kehilangan sinarnya.

Bahkan salah satu jagoan heavy metal, band Iron Maiden, turut memberikan ucapan belasungkawa kepada vokalis legendaris tersebut dalam unggahan mereka pada 23 Juli 2025:

“Everyone connected with Iron Maiden sends their sincere condolences to Sharon & the Osbourne Family on the sad announcement of Ozzy’s passing. He helped shape heavy metal as we know it and we will be forever grateful to Black Sabbath for forging the path that so many followed. RIP Ozzy Osbourne.”
 
"Iron Maiden menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Sharon dan keluarga Osbourne atas berita duka meninggalnya Ozzy. Ia turut membentuk aliran heavy metal seperti yang kita kenal saat ini, dan kami akan selamanya berterima kasih kepada Black Sabbath karena telah membuka jalan yang diikuti oleh begitu banyak musisi. Selamat jalan, Ozzy Osbourne."   

 

Metallica, yang punya ikatan kuat dengan Ozzy Osbourne, tentu juga mengucapkan belasungkawa. Album Master of Puppets tahun 1986 tentu tidak akan sebesar sekarang jika pada saat itu Metallica tidak menjadi konser pembuka untuk Ozzy Osbourne. Dalam unggahan mereka pada 23 Juli 2025, bahkan di foto tersebut masih tampak kehadiran mendiang Cliff Burton yang meninggal tak lama setelah album Master of Puppets dirilis.

“It’s impossible to put into words what Ozzy Osbourne has meant to Metallica. Hero, icon, pioneer, inspiration, mentor, and, most of all, friend are a few that come to mind. Ozzy and Sharon believed in us and transformed our lives and careers. He taught us how to play in the big leagues while at the same time being warm, welcoming, engaging, and all around brilliant.”

“We are heartbroken and devastated by this loss and send our love and condolences to Sharon and their family, bandmates, and his very large circle of friends. He left an incredible legacy and will be sorely missed.”

“Sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata betapa besar arti Ozzy Osbourne bagi Metallica. Seorang pahlawan, ikon, pelopor, inspirasi, mentor, dan yang paling utama seorang teman. Itulah beberapa kata yang terlintas di benak kami. Ozzy dan Sharon percaya pada kami dan mengubah hidup serta karier kami. Ia mengajarkan kami bagaimana bermain di level tertinggi sambil tetap menjadi pribadi yang hangat, ramah, menyenangkan, dan luar biasa dalam segala hal.”

“Kami sangat terpukul atas kehilangan ini. Kami mengirimkan cinta dan belasungkawa kepada Sharon, keluarganya, rekan band, dan semua teman-temannya. Ia meninggalkan warisan yang luar biasa dan akan sangat dirindukan.” (Sumber: @metallica)

Riwayat Penyakit Ozzy Osbourne

Melansir USA TODAY, Osbourne telah lama menderita penyakit Parkinson. Dalam wawancara dengan Good Morning America pada Januari 2020, Osbourne dan istrinya, Sharon, mengungkap bahwa ia resmi didiagnosis pada 2019, meskipun gejala seperti tremor sudah dirasakan sejak awal 2000-an.

“Saya tidak pandai menyimpan rahasia. Saya tidak bisa terus berjalan-jalan dengan ini,” ujar Osbourne. “Saya merasa lebih baik setelah mengaku bahwa saya menderita Parkinson.”

Selain itu, Osbourne juga mengalami cedera parah setelah terjatuh di rumah pada 2019. Cedera ini menyebabkan kerusakan saraf, mati rasa pada lengan, dan rasa dingin di kaki. Dalam wawancara bersama GQ pada November 2020, ia juga mengungkap bahwa dirinya menderita emfisema, penyakit paru-paru kronis akibat kebiasaan merokok.

“Tahun ini adalah tahun terburuk dalam hidupku,” katanya. “Saya punya emfisema. Kalau saya kena virus ini, saya selesai.”

 

Perjuangan Melawan Kecanduan

Selain masalah kesehatan fisik, Ozzy Osbourne juga berjuang melawan kecanduan alkohol dan narkoba sejak muda. Hal ini bahkan menyebabkan ia dikeluarkan dari Black Sabbath pada 1979. Dalam wawancara dengan Variety pada Februari 2021, ia mengaku bahwa sejak kecil telah terbiasa melakukan self-medicating karena merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri.

“Saya punya banyak kesuksesan dalam hidup, tapi saya tak pernah merasa hebat tentang diri saya sendiri. Jadi dari usia sangat muda, saya mulai menghirup asap, mencoba semua hal, apa pun yang bisa mengalihkan pikiranku.”

Beberapa insiden ekstrem yang memperkuat citra liar Osbourne terjadi pada awal 1980-an, seperti menggigit kepala merpati di hadapan eksekutif label pada 1981, dan menggigit kepala kelelawar hidup saat tampil di Iowa pada 1982.

Namun titik balik dalam hidupnya terjadi pada 2014 ketika ia mulai serius menjalani program pemulihan.

“Saya pikir saya akan minum sampai mati,” ujarnya. “Kebanyakan orang yang saya ajak minum sudah meninggal. Yang masih hidup, jika terus minum, mungkin akan menyusul.”

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement